Seperti yang diunggah oleh salah satu akun X (Twitter) terkait dengan pengertian The Nuruls, “If you hate a girl just because she’s being a girl and doing other girl things, that’s Nurul. If you enjoy reading BL movies but hate the actual gay people, that’s Nurul. If you being incentive about something and making it’s all about you, that’s Nurul.”
Ada juga akun lainnya yang nambahin kalo statement The Nuruls itu bukan bahan ejekan classist buat cewe-cewe kabupaten berhijab yang suka jajan seblak atau mie gacon.
“Woy lah nurul itu bukan sekedar ledekan klasis buat mbamba muslim middle-low economy makan gacoan, bukan!! !! Nurul itu cewe2 yang suka baca BL tapi homofobik, yang tiktokan pake lagu Christmas tapi disensor christmasnya, yang sengebet itu pura2 mabok sampe bikin ‘soju halal’”
Doi juga ngeinterpretasiin kalau The Nuruls yang dia maksud adalah cewe-cewe yang agamis tapi jauh dari perilaku beragama.
“Gue sendiri menginterpretasikannya sebagai: perempuan muda yang lahir dalam lingkup agama (makannya seringnya berhijab) tapi hobinya jauh dari agama (misal: k-culture) jadinya praktek dia akan agamanya terkesan setengah2 dan norak.”
Jadi nih berdasarkan informasi di atas istilah The Nuruls ini mengalami pergeseran makna atau rebranding. Sebelumnya, di X (Twitter) istilah The Nuruls lebih mengarah ke orang-orang yang misoginis, homopobhia, sok-sok agamis, dan pickme. Tapi, setelah viral kembali di Tiktok berubah jadi istilah yang classist karena ngegambarin cewe-cewe kabupaten berhijab yang hobinya jajan seblak atau mie gacoan, ga lupa sama outfit andalannya cardigan sama hijab sporty plus pake motor scoopy.
Kalau kamu punya pengertian atau definisi lain tentang The Nuruls, yuk tulis komen di bawah!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI