Mohon tunggu...
Ade Liyana
Ade Liyana Mohon Tunggu... -

ordinary person with extraordinary life :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Matematika Tak Melulu tentang Rumus

15 September 2013   16:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:51 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379238758847591424

Jurnal 5 Alat Peraga Matematika.. itu adalah mata diklat berikutnya yang harus segera saya baca tuntas modulnya dan saya libas tugasnya. Saya sangat antusias sekali dalam mempelajari modul-modulnya, rasanya seperti menemukan jawaban-jawaban dari beberapa pertanyaan pretest yang tidak dapat saya jawab tentang materi alat peraga matematika. Yah.. artinya saya telah mengalami proses belajar, meski untuk definisi yang paling sederhana, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu. Sebenarnya,  mata diklat ini membawa memori saya ke masa 7-8 tahun yang lalu dimana saya pernah diperkenalkan dengan beberapa alat peraga yang ada di laboratorium alat peraga PPPPTK Matematika. Namun, sayangnya karena faktor usia keterbatasan memori, saya kurang mengingat detail apa yang saya pelajari saat itu. Syukurlah, memori saya direfresh kembali dengan membaca modul. Menarik memang mempelajari mata diklat ini, seperti menemukan energi baru yang dapat disalurkan kepada siswa. Hal ini akan membuat siswa merasa bahwa matematika tak selalu berbicara tentang rumus, tapi juga ada unsur permainan di dalam proses memahami konsepnya. Namun, tentu saja tidak semua konsep matematika yang akan dipelajari siswa dapat dibuat alat peraganya. Untuk itu, saya harus lebih pandai memilih dan memilah materi mana yang perlu dibuat alat peraga untuk membantu menanamkan pemahaman konsep kepada siswa, dan materi mana yang tidak, serta bagaimana skenario pembelajarannya jika akan menggunakan alat peraga dan apakah alokasi waktu minggu efektif dalam semester tersebut mencukupi apabila diselingi dengan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Memang terlihat lebih rumit karena guru tidak cukup hanya mempersiapkan materi yang akan disampaikan, tetapi guru juga harus mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya sekolah tidak memiliki alat peraga matematika yang memadai, terlebih lagi untuk memiliki laboratorium khusus untuk alat peraga matematika. Beruntung sekali, dalam diklat ini dijelaskan pula bagaimana cara membuat salah satu alat peraga matematika yang dapat digunakan di jenjang sekolah yang saya ampu. Dan penugasan yang diberikan untuk membuat alat peraga kartu domino membuat saya berhasil membuat sebuah produk yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Meski sangat sederhana, semoga dapat memberikan inovasi dalam pembelajaran di kelas.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun