Mohon tunggu...
Fiksiana

Berbahasa Santun yang Mulai Hilang

12 Januari 2016   12:02 Diperbarui: 12 Januari 2016   12:02 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pada zaman sekarang, banyak orang terutama para anak muda kurang memperhatikan penggunaan bahasanya ketika sedang berbicara atau bercakap-cakap dengan orang lain. Kata-kata kasar yang tidak patut untuk dikeluarkan juga sering terlontar ketika sedang berbicara. Parahnya, hal itupun sudah dianggap sebagai hal biasa oleh kebanyakan orang. Para generasi muda mulai mengabaikan kesantunan dalam berbahasa. Kesadaran mereka akan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta memilih kata-kata yang santun semakin menurun.

            Ketidak santunan dalam berbicara dapat menyebabkan kesalahpahaman atau ketersinggunan antara dua pihak yang sedang berkomunikasi. Seringkali, kata-kata yang dikeluarkan seseorang menyinggung perasaan orang lain karena kata-kata itu mungkin terlalu kasar, berisi hinaan, melecehkan dan menyakiti perasaan orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya pertengkaran, perselisihan bahkan penyerangan antara pihak yang sedang berkomunikasi. Contohnya, tawuran antar pelajar yang bermula dari ledek-ledekan berujung hingga penyerangan menggunakan senjata.

            Menurunnya standar moral, norma dan nilai agama yang berlaku dalam masyarakat juga menyebabkan masyarakat kurang memperhatikan kesantunannya dalam berbicara dengan orang lain. Selain itu, faktor waktu dan tempat juga dapat merubah nilai-nilai kesantunan. Di tempat-tempat yang taraf kehidupan penduduknya rendah, percakapan sehari-harinya sering diselipi dengan kata-kata kasar. Namun, di lingkungan yang penduduknya berpendidikan tinggi dan taraf hidupnya tinggi, penduduknya cenderung menggunakan bahasa yang sopan dan juga santun. Para remaja seringkali terpengaruh oleh lingkungan pergaulannya dan berdampak pada pola perilaku juga penggunaan bahasanya. Mereka cenderung menggunakan bahasa yang mereka anggap keren atau bergengsi, meskipun mengandung kata-kata kasar. Semula, budaya berbahasa yang baik, benar dan sopan itu sekarang telah bergeser menjadi penggunaan bahasa yang informal, kurang santun bahkan kasar oleh para remaja.

            Para orangtua sering merasa gelisah akan anak-anak muda yang menggunakan bahasa yang tidak santun dan kasar. Penggunaan berbahasa yang santun memang harus diterapkan sejak kecil di dalam sebuah keluarga. Jika belajar bahasa yang baik dan benar dilakukan setiap hari sejak dini, maka seseorang akan terbiasa menggunakan bahasa yang santun dan tidak akan melontarkan kata-kata yang menyinggung orang lain. Orang tua berperan sebagai pengawas dan pemberi tahu anak dalam penggunaan berbahasa sehari-hari. Jika anak sudah diperingati dan dididik oleh orang tua sejak kecil, maka dengan sendirinya anak akan terus berbicara dengan bahasa yang santun. Kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang santun harus ditanam dalam diri setiap anak sejak dini. Selain orang tua, sekolah juga memiliki peranan penting dalam mendidik anak, terutama dalam penggunaan bahasa. Di lingkungan sekolah, anak-anak perlu diajari untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar ketika berbicara dengan orang lain.

            Menurunnya nilai kesantunan ini membuat resah bagi para pendengar sekitarnya yang memiliki nilai kesantunan yang tinggi. Karena bagi mereka itu dianggap kurang sopan. Jika kita bertemu dengan orang yang lebih tua yang kita kenal seharusnya kita menyapa duluan , itu berarti kita menghormati orang yang lebih tua. Seperti adat orang Jawa yang masih kental, jika orang sedang berkumpul atau berbicara sedangkan kita ingin melewati mereka diharuskan kita membungkukan badan dan bilang permisi.

            Diharuskan sejak dini kita membangun rasa kesantunan berbahasa yang tinggi. Kita sebagai seorang pendidik harus mencontohkan yang baik kepada masyarakat. Jika kita bekerja , sekolah atau sedang berbicara dengan orang yang lebih tua pasti kita diharuskan untuk menggunakan bahasa yang lebih santun karena itu bersifat formal. Apabila kita mengabaikan untuk tidak menggunakan bahasa yang santun orang akan beranggapan bahwa kita adalah seorang yang tidak berpendidikan atau sebagai orang yang kampungan tidak mengerti tata krama. Maka marilah ajak dan ajarkan kepada saudara-saudara kita teman dan kerabat lainnya untuk menggunakan bahasa yang santun. Agar dapat membangun Indonesia yang lebih baik , sehingga Bahasa Indonesia dapat dianggap sebagai bahasa yang baik dan benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun