Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fajar dan Amuk

19 Desember 2018   04:44 Diperbarui: 19 Desember 2018   06:31 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini langkah kesekian
Tangis pecah
Ubun-ubun naik darah
Di pertengahan Desember kenangan
Paling curah

Sedangkan embun
Mempertahankan diri
Sebelum memuai
Dan hilang

Tetapi tak kunikmati alam dalam damai
Entahlah! Serupa satu tulangku terlepas
Melahirkan amarah merah
Padahal hari masih begitu dini

Duhai, aku lelah menjaga rasa
Pergilah
Sebelum siang meramaikan dunia pasar.

Bekasi, 19 Desember 2018.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun