Mohon tunggu...
Adelia Tri Aprilian
Adelia Tri Aprilian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

“Reading is essential for those who seek to rise above the ordinary.” - Jim Rohn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berselancar ke Dunia Teknologi Digital di Era Pandemi

31 Juli 2021   20:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:16 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di seluruh dunia, penutupan sekolah akibat wabah virus Covid 19 yang tak kunjung usai telah membuat guru, siswa dan keluarga berkumpul untuk mencapai hal-hal besar dengan teknologi yang relatif sederhana. Ini termasuk kebangkitan yang mengejutkan dari Tiktok sebagai sumber kandungan pembelajaran informal. Sebelumnya, dominan produsen konten digandrungi oleh anak muda, sekolah jarak jauh, dan untuk berkonsultasi dengan pengajar (Mentor) dari segala usia untuk beralih ke platform video untuk berbagi pengajaran kecil (hingga satu menit), memberikan umpan balik yang menginspirasi, mengatur tantangan pembelajaran atau hanya menunjukkan kepada siswa dan orang tua bagaimana mereka mengatasinya.Tiktok juga telah digunakan sebagai tempat untuk organisasi pendidikan, tokoh masyarakat dan para selebriti untuk menghasilkan konten pembelajaran yang unik,dan memungkinkan guru untuk mengumpulkan bahan untuk khalayak yang lebih luas.

Pada aplikasi yang sedang trend tersebut banyak menjadi wadah dalam proses pembelajaran seperti siswa ditugaskan untuk membuat video perkenalan saat mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), mulai dari siswa kelas dasar sampai mahasiswa juga ikut membuat video tersebut. Selain itu aplikasi lain juga ikut berkontibusi dalam proses pembelajaran yang secara formal yaitu dengan pemanfaatan aplikasi virtual online, pengajar telah menyiapkan ruang kelas virtual pada aplikasi online seperti zoom ataupun google meet yang menunjukkan latar belakang berwarna-warni dan avatar kartun mereka sendiri. Beberapa guru telah mengembangkan formulir zoom yang sangat kreatif tergantung pada pengajaran. Ini digeneralisasi tanpa memformat konferensi transmisi dan mencakup demonstrasi langsung. Jejaring sosial, permintaan, dan permainan telah terbukti menjadi tempat yang nyaman bagi guru untuk berbagi ide tentang pelatihan kelas mereka, sementara siswa dapat dengan cepat menunjukkan kepada guru dan teman sekelas yang telah belajar.

Penggunaan informasi media digital telah memainkan peran penting dalam mendorong siswa, guru, serta orang tua dengan kontak-kontak kecil dan motivasi tambahan untuk terhubung. Pada saat yang sama, bentuk resmi teknologi semakin dikritik karena membosankan,terlalu terstandarisasi dan sebagian besar kepentingan kelembagaan, alih-alih menugaskan manfaat bagi guru dan siswa. Kekhawatiran tumbuh dalam manfaat pendidikan terbatas dari sistem pembelajaran yang dipersonalisasikan, data, privasi platform dan privasi sekolah, seperti ruang kelas Google. Sudah banyak kelas online menggunakan platform sehingga guru dapat secara virtual berinteraksi dengan siswa sepeti biasanya di sekolah.

Enam bulan terakhir telah melihat banyak sekolah yang dipaksa melakukan yang terbaik dari setiap teknologi yang tersedia. Baik guru maupun siswa dituntut untuk bisa dalam menggunakan teknologi seperti Komputer atau PC dalam proses pembelajaran.

Mungkin Ada beberapa guru yang sebelumnya mungkin belum bisa menggunakan teknlologi seperti kompter maupun PC akan tetapi dengan adanya tuntutan  yang mengharuskan bisa dalam menggunakan teknologi digital tersebut maka mereka akan terbiasa dan bisa, sebagian dari yang lain juga diam-diam memiliki pengalaman langsung dalam penggunaan teknologi yang tidak diketahui. Banyak orang tua sekarang bergabung dengan potensi permainan edukasi dan jejaring sosial. Yang paling penting adalah bahwa siswa telah menerima rasa apa yang dapat mereka capai dengan "teknologi" mereka sendiri.

Semua ini akan menjadi kejutan kecil bagi pendukung jangka panjang media digital yang tengah populer dalam pendidikan. Ada basis bukti padat untuk manfaat pendidikan teknologi. Sebagai contoh, satu dekade penelitian telah mengembangkan kerangka yang kuat (banyak contoh) tentang bagaimana siswa dan pendidik dapat menggunakan media digital khusus di dalam dan di luar kelas. Ini termasuk memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam komunitas penulisan fiksi online, jurnalisme digital, produksi musik dan podcasting.

Oleh karena itu, teknologi yang dimanfaatkan saat kondisi pandemi covid 19 pada siswa terdapat dampak positif maupun negatif dari pembelajaran online. Seringkali mendapatkan siswa sekolah dasar (SD) maupun menengah atas (SMA) lebih sering menggunakan nya untuk memainkan game online ketimbang mengerjakan tugas maupun sebagai sumber materi belajar. Maka dari itu teknologi akan terus berkembang dan akan semakin canggih seiring perkembangan zaman, kita sebagai generasi penerus bangsa harus menggunakan teknologi secara selektif dan memanfaatkannya pada hal yang positif baik untuk sebagai alternatif sumber belajar yang efektif dan lebih menarik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun