Tatap mata tak sengaja
Buat hati tak menentu
Bila datang dari kamu
Tak mampu menahan suara di kepala
Jantung meledak rasanya
(Nidji-Bila Bersamamu)
Itu adalah penggalan lagu Nidji terbaru dengan judul Bila Bersamamu. Hhhmmm, Jadi ingat seseorang. Andai kau bersamaku saat ini, rasanya ingin kutumpahkan semua perasaanku. “If only you knew, I dropped my tears and felt my heart dying inside. Don't you realise I miss you like crazy?” Akupun hanya berani mencurahkan semuanya di selembar kertas dengan coretan berima dan linangan air mata. Di antara tumpukan lembar kerja dan lamunan akan kenyataan.
Ya beginilah, aku adalah seorang cowok yang bisa dibilang cukup melankolis. Jika lagi rindu sama si dia tuh, paling cuma bisa nyanyi nggak jelas, atau nulis cerpen kayak gini. Bagiku kalau tak bisa keluar lewat mulut, minimal bisa lewat sebuah keabadian lah, tulisan kan abadi.
Namaku adalah Aryo, pemuda berusia 25 tahun yang bekerja sebagai Ahli di divisi IT di sebuah perusahaan Roti di Jawa Tengah. Aku adalah orang yang bisa dikatakan tak menarik. Tak ada yang mengenaliku, bahkan hafal namaku saja tidak. Sampai-sampai aku harus selalu memakai id card dari perusahaan, agar satpam mengenali dan mengijinkanku masuk ke kantor. Walaupun aku sudah mengenakan id card, tetapi orang-orang tetap saja tak ada yang memanggil namaku.
Suatu hari, ada seorang gadis dari divisi pemasaran. Komputernya mengalami masalah dan aku pun ditugasi untuk membetulkannya.
”Maaf aku mengganggumu, aku berusaha mencetak file tapi tidak bisa”, ucap gadis itu