Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menitipkan Suara yang Hanya Satu

14 Februari 2024   11:56 Diperbarui: 14 Februari 2024   12:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini gerimis turun sejak jam enam pagi, membuat enggan beranjak, malah semakin membenamkan diri di selimut.

"Segeralah mandi, sekarang pesta demokrasi, bukankah mau ke TPS?"

"Hmm, benar juga tak baik bermalas-malasan, nanti keburu banyak orang."

Benar saja saat sampai di TPS pemilih bergerombol menunggu panggilan. Ada yang duduk sambil mengobrol ada juga yang termenung. Mereka dengan sabar menanti namanya disebut petugas. Setelah menyerahkan form C6 ke petugas saya pun berbaur menunggu giliran.

Hai, ada papan informasi berisi tempelan gambar calon presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Calon pemilih pun berkerumun. Semua pandangan tertuju pada deretan nama. Saya tengok raut wajah mereka dan meyakini di benak masing-masing sudah tersemat nama jagoannya. Suasana berdampingan tanpa bersuara hanya hati dan pandangan sedang berkecamuk menerka siapa pemimpin masa depan. 

Mereka yang nantinya terpilih akan memikul amanat dari suara yang diberikan. Setiap orang bebas menentukan pilihannya. Bagi saya di hari ini dengan ikhlas mengamanatkan satu suara yang saya miliki untuk diberikan kepada calon wakil rakyat yang paling saya percayai.

Sebelum datang ke TPS saya memastikan:

- Membawa undangan berupa form C6. Undangan itu diberikan oleh pak RT untuk dibawa saat ke TPS.

- Untuk berjaga-jaga saya juga membawa KTP. Siapa tahu kalau diminta untuk diperlihatkan tidak kesulitan. 

- Menunggu giliran dipanggil oleh panitia di TPS untuk masuk bilik suara.

- Menerima 5 kartu suara dengan warna yang berbeda. Masing-masing kartu suara hanya dipilih satu. Sehingga dari awal sudah memiliki calon masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun