Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Siswa Biasa-biasa Saja Berhak Mendapatkan Perhatian

29 November 2021   06:59 Diperbarui: 30 November 2021   17:36 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru sedang mengajar di kelas.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Mereka sebenarnya memiliki kemampuan secara umum. Terkadang kemampuan mereka tidak ada yang menonjol. Buka berarti mereka tidak berpotensi. Bisa saja karena kurang motivasi dan perlu lecutan untuk lebih percaya diri agar berani aktualisasi diri diantara teman-temannya. 

Olahan dari Canva/Dokumentasi pribadi
Olahan dari Canva/Dokumentasi pribadi

Mereka perlu perhatian dari kita sebagai gurunya. Karena siswa kita memiliki kemampuan, bakat, dan minat yang beragam. Kita sebagai guru harus yakin, sebenarnya mereka memiliki potensi tersembunyi dan belum tergali. 

Siswa dengan kategori ini sangat banyak jumlahnya di kelas. Jika diterapkan jumlahnya ada 80% dari jumlah seluruh siswa. Dengan persentase jumlah mereka yang besar, menunjukkan sudah waktunya mengubah cara pandang dari guru untuk memberikan perhatian yang sama kepada siswa berkategori biasa-biasa saja. 

Bagaimana cara memberikan layanan bagi siswa yang dikategorikan di kelas siswa biasa-biasa saja? Ada 4 hal yang bisa dilakukan:

  1. Berikan kesempatan dengan dilibatkan pada seluruh aktivitas yang dilakukan. Memberi kesempatan bisa dilakukan dengan mengatur jadwal penugasan menjadi KM kelas. Dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa untuk mengalami sendiri kesan saat menjadi KM atau dirijen secara bergiliran. 
  2. Gali kemauan dirinya. Cara menggali dengan memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mendapatkan peluang menjadi siswa/siswi terpilih sebagai perwakilan sekolah untuk mewakili sekolahnya ikut lomba.
    Dengan melakukan seleksi mulai tingkat kelas, akan dijadikan sebagai wadah penyaringan sesuai bakat, minat, dan potensi yang dimiliki masing-masing siswa. Sehingga proses penjaringan siswa yang mewakili sekolah tidak dilakukan secara menunjuk langsung ke seseorang.
    Proses ini memberikan keadilan kepada seluruh siswa. Dan yang terpilih benar-benar didasarkan pada kemampuan dan kemauan.
  3. Sediakan waktu yang cukup untuk mendapatkan pengajaran sesuai dengan kecepatan masing-masing. Biasanya dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk memilih ekstrakulikuler sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
    Pada kegiatan ekstrakulikuler tersebut, mereka mendapat bimbingan dan pelatihan yang sama serta waktu bimbingan yang cukup. Hal ini dikarenakan kecepatan seseorang dalam menguasai suatu keterampilan akan berbeda satu sama lain. Tetapi seiring waktu pelatihan selesai dilaksanakan barulah ditentukan siapa yang berhak mewakili sekolah. 
  4. Lakukan komunikasi interaktif dengan mereka. Adakan waktu luang secara terprogram dari guru kelas sekadar mengobrol dengan mereka. Bertanya tentang kesukaan, hewan peliharaan, bagaimana cara berangkat sekolah, atau tentang pelajaran yang paling mereka sukai. Cara ini akan menggali informasi terkait kebutuhan mereka dengan cara yang humanis.

Cara-cara tersebut di atas sebagai salah satu solusi dalam memenuhi hak anak biasa-biasa saja agar terlayani haknya untuk mendapatkan perhatian dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun