Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cita-cita Emak dan Muridnya

26 September 2020   23:46 Diperbarui: 26 September 2020   23:55 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Emakku dilahirkan sekitar tahun 70-an. Hah, lama amat. Berarti masuk kategori generasi jadul. Hus, jangan gegabah emak ini keluaran lama semangat muda. Percaya gak?

Kalian harus percaya, sebab emakmu walau sudah berumur masih suka berselancar di dunia maya. Walaupun awalnya terpaksa, karena menemani mu belajar di masa pandemi ini. Kalau emak tidak bisa ngotak ngatik hp, kalian nanya, bagaimana coba?

Ayolah katakan bahwa kemampuan berinternet emak tidak malu maluin. 

Ya, mencong dikit dengan banyak nanya itu wajar. Karena perkembangan IPTEK sekarang sangat cepat. Sampai-sampai tak terbendung.

Kau mesti tahu, dulu emak asyiknya bermain di lapang, di empang, di kandang, di sungai, bahkan di saung sawah. Mencari layangan kabur, main kelereng, mencari undur-undur, atau membuat empet-empetan dari batang padi sambil nunggu pematang dari serangan burung pipit pencuri buliran padi. 

Hmm, aktivitas sederhana karena kebiasaan emak kala itu sederhana pula. Semua yang ada di sekitar emak itu dipenuhi hal sederhana. 


Mengapa saat itu emak merasa dunia sangat luas, luas dan jauh. Berita tentang kejadian di suatu daerah yang jauh, bisa emak tahu setelah beberapa hari, minggu bahkan bulan. Hmm, saat itu sumber informasi hanya mengandalkan radio dan televisi. Itupun sangat terbatas. Karena tidak semua orang memiliki. 

Hanya Pak Lurah atau Pak Mantri yang punya. Sisanya seperti emak ya, ikut numpang menonton setiap malam Minggu secara rombongan. Jika accu sumber listriknya soak, serempak kami bubar.

Walaupun demikian, kesederhanaan itu tak menyurutkan emak untuk semangat bersekolah. Karena emak bercita-cita ingin jadi guru. 

Sekarang setelah jadi guru, emak penasaran ingin tahu apa cita-cita anak milenial. Anehnya jarang dari mereka yang bercita-cita jadi petani atau peternak.

Rerata mereka bermimpi ingin jadi artis, penyanyi dangdut, pemain sepak bola, dan kini jadi youtuber, seperti Baim Wong, Atta Halilintar atau Rafi Ahmad. Bahkan ada yang ingin seperti Alwiansyah.

Ternyata anak milenial memiliki cara pandang berbeda tentang sebuah cita-cita yang diselaraskan dengan tuntutan dan perkembangan zaman yang kini sudah  serba digital. 

Ah, emak mah hanya bisa mendoakan. Semoga cita-citamu tercapai ya, Nak. Apapun jenis pekerjaan yang nanti kalian gauli yang penting halal dan barokah.

Nah, sebagai bekal emak pesankan bahwa sebagai pondasi sukses di masa mendatang, perlu nilai  karakter yang harus dijadikan modal awal yang harus dimiliki oleh generasi milenial agar sukses meraih cita-cita, yakni:

1. Tanggungjawab

2.Disiplin

3. Kerja Keras

4. Lapang dada

Berjuanglah Nak, demi meraih sukses di masa depan.

Bandung Barat, 26-09-020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun