Mereka bebas memilih. Di zaman digital ini, informasi tidak sepihak. Tidak seperti zaman MTV. Masyarakat hanya pasif menerima apa yang disuguhkan di layar televisi. Kalau sekarang, mereka mau menonton apa, tinggal mencari sesuai keinginan. Hegemoni komunikasi satu arah sudah putus belenggunya. Mereka tidak bisa dibodohi lagi dengan narasi tentang simbol status sosial yang pada kenyataannya adalah gimmick. Â
Â
Saya sendiri hidup di dua kaki yang menginjak tempat berbeda. Kaki yang satu di Generasi X, sedangkan kaki yang lainnya di Generasi Z.  Artinya, saya mengalami dan merasakan hegemoni dalam bentuk brand-brand itu. Mereka telah mengungkung Mindset yang harusnya  bebas dengan pilihan deterministik. Sebuah pilihan yang tidak bisa tidak. Jadi, terjebak pada sebuah situasi yang fait accompli. Kemudian datanglah sebuah semangat zaman yang disebut Milenial. Sebuah semangat zaman yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Kaum ini hidup dengan Mindset yang lebih bebas.
Â
Mereka lebih cerdas dari generasi sebelumnya untuk memilih apa yang menurut mereka baik. Sama seperti kasus Cristiano Ronaldo yang lebih memilih air mineral dibanding Coca cola. Inilah yang disebut dalam istilah saya: Kecerdasan Milenial. Sebuah kecerdasan dalam menentukan pilihan di era digital. Sebuah keberanian  untuk mendobrak segala kemapanan yang memang sengaja dibangun untuk melanggengkan hegemoni atas satu golongan terhadap golongan lain.
Â
Salam