Penguatan Moderasi Beragama menjadi Tema penyampaian Prof, Dr, Dede Rosyada, MA, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi DKI Jakarta, Dalam Acara Webinar yang di adakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jakarta Selatan.
Prof. Dede Rosyada menjelaskan Urgensi Moderasi beragama dalam menjaga Kerukunan dan Keutuhan Bangsa dan Negara karena adanya beberapa tantangan saat ini, seperti Berkembangnya cara pandang, sikap dan Praktik  yang berlebihan (Ekstrim), Bekembangnya klaim kebenaran subyektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir Agama serta pengaruh kepentingan baik ekonomi maupun politik, Serta Berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI.
Menurutnya, Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dengan komitmen berbangsa, moderasi beragama juga menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama, dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran yang dapat membawa kemajuan Indonesia
Dalam menjaga Kerukunan dan Keutuhan NKRI di paparkan Pula tahapan - tahapan yang menjadi bagian Moderasi beragama,
diantaranya  :
1. Penguatan cara Pandang, sikap dan Praktek beragama jalan tengah melalui Penyiaran agama, Sistem Pendidikan, Pengelolaan rumah ibadah ,Pengelolaan ruang publik dan
Pengelolaan pesantren dan satuan Pendidikan lainnya
2. Penguatan Harmonisasi dan Kerukunan Umat beragama
3. Penyelarasan Agama dan budaya yang meliputi : Apresiasi budaya, Pelestarian  budaya, Literasi budaya, tafsir keagamaan, Perayaan Agama dan kebudayaan dan Dialog lintas agama dan budaya.
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan kehidupan beragama yang berhubungan dengan Pelayanan Publik.
Romo Antinius Heruyono SCJ Kepala Rumah singgah Katolik  Biara Dehonian Gudang Peluru merasa senang tempatnya menjadi lokasi Webinar yang diadakan  Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan dalam rangka turut berpartisipasi menjaga dan merawat kerukunan di Jakarta dan Indonesia
Imam Syafi'i mengatakan :
" Mencintai agama adalah wujud ketaatan beragama, mencintai negara adalah bentuk kesadaran berbangsa, Pancasila memberikan landasan untuk mencintai keduanya. "
Pewarta: Muzakir (Amor)
