Mohon tunggu...
Ade Apriansyah
Ade Apriansyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perwujudan Idealisme Generasi Muda Penerus Bangsa

2 Juni 2017   13:21 Diperbarui: 2 Juni 2017   13:40 6895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rumahkepemimpinan.org

1. PENDAHULUAN

Pemuda adalah harapan bangsa, pemuda adalah tulang punggung dari suatu negara, pemuda pun orang-orang yang akan menentukan arah suatu bangsa di masa yang akan datang, singkatnya pemuda adalah masa depan.Tak pelak hal ini sering kali kita dengar sebagai seorang pemuda. Mempunyai peranan serta tanggung jawab yang sangat besar dan tidak main-main. Generasi saat ini merupakan generasi yang akan memimpin di masa yang akan datang, begitulah kata mereka. 

Kata-kata inilah yang mengingatkan kita kembali bahwa pemuda memiliki kedudukan serta peran yang sangat vital bagi suatu negara. Di pundak seorang pemuda lah cita-cita bangsa dijunjung, melalui pemuda lah harapan serta mimpi rakyat di perjuangkan. Pantaskah generasi ini memegang tanggung jawab sebesar itu ?

Di sisi lain, mereka yang berperan sebagai pemuda pada generasi ini masih susah untuk berkembang di negara sendiri. Arus globalisasi serta akulturasi menjadi penghambat utamanya, ketertarikan pada budaya negara lain bahkan mengubah seluruh elemen kehidupan pemuda pada generasi ini. Ketertarikan akan cita-cita bangsa memudar seiring dengan masuknya budaya asing ke negri nusantara, kecepatan arus informasi ternyata tidak selalu berdampak baik bagi para pemuda. Kecenderungan untuk menjadi pengikut,gejolak masa muda yang menjurus ke arah negatif, serta lemahnya mental para pemuda masih menjadi masalah serius yang harus kita hadapi. Apa yang harus dimiliki oleh seorang pemuda untuk menyelamatkan generasi ini dari kerusakan yang mereka timbulkan ?.

Oleh karena itu, mampukah idealisme seorang pemuda menjadi jawaban dari tantangan-tantangan yang dihadapi? . Tan Malaka mengatakan “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda” . Kata-kata ini masih terus menjadi pegangan sebagian besar pemuda, timbul keresahan dalam benak penulis. Apakah idealisme benar-benar sebuah jawaban dari persoalan atau malah sebuah ancaman yang harus di padamkan. Di zaman ini, tidak sedikit pemuda yang mengatasnamakan dirinya seorang mahasiswa bersikap anti kritik atau bahkan menyebut diri mereka seorang yang skeptis. Lantas,Salahkah seorang pemuda yang idealis ?

Maka, jawaban dari pernyataan itu tergantung dari sudut pandang mana orang yang menjawab pernyatan itu menilai suatu idealisme. Apakah mereka dalam posisi benar-benar idealis serta concern dengan isu-isu sosial serta tulus dalam setiap gerakan yang mereka lakukan,maka jawaban dari pernyataan itu sudah jelas bahwa seorang pemuda memang harus memiliki idealisme. 

Namun, jika mereka dalam posisi yang ‘mengatasnamakan’ diri mereka idealis dengan ikut-ikutan suatu gerakan yang mereka sebut action,leadership, atau movement hanya untuk terlihat peduli serta sama sekali tidak mengerti apa yang mereka lakukan maka jawaban dari pernyataan itu ialah salah, idealisme tidak sebercana itu. Dengan begitu, masihkah idealisme menjadi kemewahan seorang pemuda seperti yang dikatakan Tan Malaka ?

Selanjutnya, muncul dalam benak penulis apa sebenarnya yang dimaksud dengan idealisme serta bagaimana seorang bisa di katakan sebagai seorang yang idealis. Jika meilhat dari sudut pandang filsafat, secara umum idealisme merupakan sebuah paham yang menganggap prinsip, harapan, serta cita-cita sebagai pegangan utama serta pedoman hidup. 

Definisi idealisme pun berbeda-beda menurut tiap tokoh yang menganutnya. Selanjutnya, secara sederhana seseorang dikatakan idealis ketika ia berani memegang teguh apa yang menjadi cita-cita serta harapannya, ketika seseorang berani bergerak mengikuti kata hatinya walau orang lain mengambil jalan yang berbeda. Pada akhirnya kembali ke pertanyaan awal, mampukah idealisme seorang pemuda menjawab tantangan-tantangan hidup yang mereka hadapi ?

2. ISI

Idealisme tumbuh dan berkembang dengan bertahap juga melalui proses yang sangat panjang, tetapi mengandung fondasi yang solid karena berisi ide, perilaku, sikap, mindset, maupun cita-cita seseorang. Namun, idealisme pun mengandung nilai-nilai individualis yang sangat mempengaruhi pola hidup, cara melihat realita, kepedulian sosial, pemikiran kritis, dll.Nilai-nilai individualis itulah yang sejatinya bisa jadi sisi negatif dari idealisme, karena ketika idealisme seseorang lebih besar daripada kepentingan orang banyak maka saat itu pula idealisme bisa menjadi kekuatan yang dapat mengubah jati diri seseorang. Lalu, bagaimana sebenarnya contoh dampak negatif dari idealisme ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun