Mohon tunggu...
Ade Adin Sahrudin
Ade Adin Sahrudin Mohon Tunggu... Novelis - mahasiswa

Public speaking

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metodologi Penelitian

30 Oktober 2023   12:20 Diperbarui: 30 Oktober 2023   12:48 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1.) Penelitian ilmiah, cara berfikir kriitis, metodologi penelitian yang baik dan benar

a. Penelitian ilmiah 

    Penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis tentang fenomena alami dengan dipandu oleh teori dan hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan terdapat antara fenomena itu. Penelitian dapat pula disebut sebagai upaya untuk mendeskripsikan, memahami, mengendalikan dan memprediksi fenomena yang ada di sekitar manusia. Kegiatan penelitian senantiasa bersilang tindak dengan teori. Penelitian yang baik akan menguji teori (teori ilmu) dan mengembangkan sebatas keleluasaan dan cakupan ilmu di lapangan (ranah kajian ilmu). (Sukardi, 2021)

     Penelitian ilmiah adalah suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan empiris sehingga akan ditemukan suatu kebenaran. Hasil penelitian ilmiah adalah kebenaran atau pengetahuan ilmiah, Penelitian ilmiah yang selanjutnya disebut penelitian atau riset (research) memiliki ciri sistematis, logis, dan empiris. Sistematis artinya memiliki metode yang bersistem yakni memiliki tata cara dan tata urutan serta bentuk kegiatan yang jelas dan runtut. Logis artinya menggunakan prinsip yang dapat diterima akal. Empiris artinya berdasarkan realitas atau kenyataan. Jadi penelitian adalah proses yang sistematis, logis, dan empiris untuk mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah. (Dr. Febri Endra, B.S, M.Kes, 2017, 3). 

    Jadi yang dimaksud dengan penelitian ilmiah adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan dengan sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu masalah sebagai awal perolehan ilmu pengetahuan. 

b. Berfikir Kritis


    Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta inilah yang kita kenal dengan istilah berfikir secara kritis atau berfikir secara mendalam sampai ke akar akarnya sehingga dapat ditemukan titik temu dari permasalahannya. Bahkan untuk bertahan dalam hidupnya manusia menggunakan fikirannya yang menjadi pembeda dengan makhluk lainnya. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah dengan melalui proses penelitian.

     Penelitian terdiri dari dua hal pokok yang meru-pakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris. (Dr. Juliansyah Noor, S.E, M.M, 2011, 12). Proses berpikir kritis merupakan cara perburuan kebenaran melalui beragam pendekatan imiah. Secara sadar atau tidak, cara berpikir kiritis adalah asal mula gagasan mengenai proses penelitian ilmiah (Bungin, 2007, 11).

c. Suatu penelitian dikatakan baik apabila penelitian itu menggunakan metode alau kaldah-kaldah Ilmiah. Menurut Murdick (1969 25-26), ciri-ciri karya tulis Ilmiah (penelitian) yang baik antara lain: 

1. Bersifat kritis dan analitis (critical and analitical)

2. Mernual konsep dan teori. 

3. Menggunakan istilah dengan tepat dan definisi yang uniform 

4. Rasional 

5. Objektif

Dengan tetap berpegang pada kaidah Ilmiah, maka suatu penelitian yang baik itu harus memenuhi syarat-syarat sebagal berikut, (Cooper dan Emory, 1991): 

1. Tujuan dan masalah dalam penelitian harus digambarkan secara jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan kepada pembaca.

2. Agar peneliti yang lain dapat mengulangi penelitian sebelumnya, maka teknik dan prosedur dalam penelitian itu harus dijelaskan secara rinci. 

3. Objektifitas penelitian harus tetap dijaga dengan menunjukkan bukti-bukti mengenal sampel yang diambil. 

4. Kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan penelitian harus diinformasikan secara jujur Dan menjelaskan dampak dari kekurangan tersebut terhadap penelitian berikutnya

5. Validitas dan keterhandalan data harus diperiksa dengan cermat. 

6. Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada hal-hal yang terkait dengan data penelitian dan tidak meng-generalisir kesimpulan itu. 

2.) Kebenaran ilmiah, sumber kebenaran diperoleh, cara mengujinya

     kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang tidak hanya didasarkan atass rasio, tetapi juga dapat dibuktikan secara empiris. Sumber kebenaran itu diperoleh dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berasal dari sumber tertentu yang diperoleh dengan upaya-upaya tertentu. Kartanegara memandang bahwa sumber ilmu pengetahuan berarti alat sesuatu yang darinya manusia memperoleh informasi tentang objek ilmu. Karena sumber pengetahuan adalah alat, maka ia menyebut indra, akal dan hati sebagai sumber pengetahuan. [ Mulyadhi kartanegara, 2005 ].

b. Tiga tahapan menemukan kebenaran :

1. Indera, tapi pengamatan Indera kerap kali menipu.

2. Mimpi, ternyata mimpi hanya sekedar angan-angan.

3. Berfikir, dengan berfikir maka aku ada (cogito ergo sum/jepense dona je suis/ I think therefore I).

    Terdapat lima langkah dasar atau tahapan dalam penulisan metode ilmiah. Dimulai 

dari merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan dan analisis data, menarik kesimpulan hingga mengomunikasikan hasil penelitian

 Sumber ilmu (kebenaran) dapat melalui proses, hati (iluminasionisme), wahyu (agama/religion), ilham (intuisionisme), akal (rasionalisme), indera (empirisme)

3.) Perbedaan mengenai penelitian Kualitatif dan kuantitatif 

a. Penelitian Kualitatif 

    Penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah ( Lexy, 2008:17 ).

   Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berpegang kepada paradigma naturalistik atau fenomenologi. Ini karena penelitian kualitatif senantiasa dilakukan dalam setting alamiah terhadap suatu fenomena. (Iskandar, 2008: 187). Paradigma kualitatif yaitu mencakup ; Induktif, Fenomenologis, Naturalistic, Subjektif, dekat dengan data, Mendasar, berorientasi pada penemuan, berorientasi pada proses, Valid, tidak tergeneralisasi dan Holistik.

     Sedangkan Penelitian Kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical ( angka ) yang diolah dengan metode statistika untuk menguji hipotesis dan memperoleh kesimpulan signifikasi hubungan antar variabel didalam sampel besar penelitian. Paradigma Kuantitatif yaitu mencakup; Deduktif, Positisme, Obsrusif/terkontrol, Objektif, Jauh dari perspektif orang, tidak mendasar, berorientasi pada verifikasi/konfirmasi, berorientasi pada hasil, Reliabel, dapat ditiru, Tergeneralisasi, dan Partikularistik. Adapun cara menganalisis data Kuantitatif bisa melalu tahap validasi data kemudian editing data dan terakhir pengkodean data.

     Kesimpulannya kalau penelitian kualitatif menitikberatkan atau menggantungkan fakta pada pemahaman subjektif peneliti, sedangkan penelitian kuantitatif melihat fakta pada data yang terkumpul.

4.) Penelitian Historis, Deskriptif dan Kritis

a. Penelitian Historis

    Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam (Nurul Zuriah, 2005: 51) penelitian historis/sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi.

     Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Jadi penelitian historis ini kaitannya dengan masa lampau untuk memberikan pemahaman yang tidak sedang terjadi pada waktu penelitian. 

b. Penelitian Deskriptif

    Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan suatu kegiatan penelitian yang dilakukan terhadap objek-objek tertentu dengan cara sistematis dan jelas. (Iwan Hermawan, S.Ag, M.Pd.I, 2019:15) atau sebuah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya.

c. Penelitian Kritis

    Penelitian kritis adalah pendekatan penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kesadaran kritis dan tindakan kritis partisipan penelitian dalam menghadapi masalah-masalah sosial kemasyarakatan (Connole, 1993). Penelitian kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Adapun langkah-langkah umum dalam mengaplikasikan proses penelitian adalah sebagai berikut; 

1. Identifikasi Topik Penelitian: Pilih topik yang menarik dan relevan. 

2. Buat Rencana Penelitian: Rencanakan pendekatan dan metode yang akan digunakan. Tentukan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, serta batasan dan ruang lingkup penelitian.

3. Review Literatur: Lakukan tinjauan literatur untuk memahami penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik Anda. Tinjauan literatur membantu dalam memperoleh pemahaman yang mendalam dan membangun landasan teoritis untuk penelitian Anda.

4. Rumuskan Pertanyaan Penelitian: Identifikasi asumsi yang ingin Anda uji atau pertanyaan yang ingin Anda jawab melalui penelitian Anda.

5. Pilih Metode Penelitian: Tentukan metode dan teknik yang sesuai dengan tujuan penelitian Anda, apakah itu metode kualitatif, kuantitatif, atau campuran. Pilih instrumen pengumpulan data yang sesuai (wawancara, survei, observasi, eksperimen, dll.)

6. Perencanaan Pengumpulan Data: Rencanakan proses pengumpulan data yang efisien dan andal. Pastikan untuk mempertimbangkan etika dalam pengumpulan data dan perizinan yang diperlukan.

7. Kumpulkan Data: Lakukan pengumpulan data sesuai dengan metode yang telah dipilih. Pastikan untuk mencatat data dengan teliti dan memastikan keakuratan serta 

keandalannya.

8. Analisis Data: Gunakan teknik analisis yang sesuai untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan. Interpretasikan hasil analisis sesuai dengan tujuan penelitian.

9. Sintesis dan Interpretasi: Gabungkan hasil analisis Anda dengan teori yang ada, jika ada, dan tarik kesimpulan. Jelaskan implikasi dari hasil penelitian Anda dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi bidang yang Anda teliti.

10. Penulisan dan Publikasi: Tulis laporan penelitian yang jelas dan sistematis. Ikuti 

format penulisan yang sesuai (APA, MLA, dll.). Setelah itu, pertimbangkan untuk mempublikasikan atau menyebarkan hasil penelitian, baik melalui jurnal ilmiah, 

presentasi, atau forum diskusi ilmiah lainnya.

11. Evaluasi dan Revisi: Setelah menyelesaikan laporan penelitian, evaluasi kembali secara kritis. Perhatikan masukan dan revisi yang mungkin diperlukan untuk meningkatkan kualitas penelitian Anda.

12. Pemertahanan dan Perbaikan: Terus tingkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam melakukan penelitian. Pelajari dari pengalaman dan umpan balik, dan terus perbaiki proses penelitian Anda di masa mendatang.

5.) Perbedaan Makalah, Essay, Jurnal, Skripsi, Tesis dan Disertasi, 

Makalah : Disusun untuk penulisan publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin/ majalah ilmu pengetahuan, dsb. 

Paper/Essay : Merupakan tulisan yang lebih bebas dan reflektif. Esai bisa berfokus pada analisis, pemikiran, atau interpretasi tentang topik tertentu. Esai itu seperti makalah tetapi analisisnya lebih serius dari pada makalah. 

Jurnal/ artikel ilmiah : suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan tekhnologi yang berbentuk ilmiah. Proses perwujudannya lewat metode ilmiah baik secara fakta dan metode penelitiannya (berbentuk karya ilmiah). Publikasi yang berisi artikel-artikel penelitian yang telah melalui proses review dan disusun sesuai dengan standar ilmiah. Jurnal ilmiah menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan penelitian di berbagai bidang. 

Skripsi : Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat didukung data dan fakta empiris, objektif, baik lewat penelitian langsung/ tidak langsung. Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana yang penyususnannya dibimbing oleh seorang dosen/tim yang ditunjukkan oleh Lembaga perguruan tinggi. Skripsi biasanya mencakup latar belakang, metode, analisis data, dan kesimpulan terkait topik penelitian. 

Tesis : Lebih canggih (lebih dalam) daripada skripsi dan merupakan karya yang disusun sebagai syarat memperoleh gelar magister. Tesis memiliki kerangka teoritis yang lebih mendalam dan dapat meneliti topik secara lebih spesifik dan terperinci. Mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri dan memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis/lebih. 

Disertasi : Karya tulis yang memadai untuk memperoleh gelar doktor. Disertasi jauh lebih rinci, ekstensif, dan orisinal. Biasanya, disertasi mencakup kontribusi signifikan terhadap pengetahuan yang sudah ada di bidang penelitian tertentu. Mengemukakan dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan fakta dan data yang shahih dan analisis yang terinci. Dipertahankan dihadapan guru besar/ penguji dari perguruan tinggi. Berisi temuan penulis sendiri yang berupa temuan orsinil. 

Setiap publikasi semua nya mempunyai gaya bahasa dan strukturalisasi gayanya sendiri, namun semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menyajikan sebuah karyanya dan memberikan keyakinan untuk pembaca. (Darmalaksana 2017)

Daftar Pustaka

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, 2021 Bumi Aksara

Endra, Febri Pengantar Metodologi Penelitian, 2017 Zifatama Jawara hal;3

Noor, Juliansyah, Metode Penelitian Skripsi, Disertasi, dan Karya Ilmiah, 2016 kencana hal;12

Burhan, bungin Metode Penelitian Kualitatif 2007 hal; 11

Cooper dan Emory, Metode Penelitian Bisnis 1991

Lexy, j Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif, 2008 hal; 17

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan Kuantitatif) 2008 hal;187

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun