Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratapan Budak Cinta

22 Agustus 2020   08:28 Diperbarui: 22 Agustus 2020   08:25 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terngiang selalu wajahmu yang rupawan

Dalam deburan ombak di tepian pantai

Teringat selalu tatkala malapetaka datang...

Menerjang... tanpa menyisakan jasadmu yang telah terbuang

Tsunami menghancurkan asaku...

Juga asamu...

Yang telah mengikat janji di bawah terang sinar bulan purnama

Dibumbui pelukan hangat

Menjadi simbol ikrar suci sehidup semati 

Bahwa cinta kita akan abadi sampai berada di surga kelak

Sayang...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun