Terngiang selalu wajahmu yang rupawan
Dalam deburan ombak di tepian pantai
Teringat selalu tatkala malapetaka datang...
Menerjang... tanpa menyisakan jasadmu yang telah terbuang
Tsunami menghancurkan asaku...
Juga asamu...
Yang telah mengikat janji di bawah terang sinar bulan purnama
Dibumbui pelukan hangat
Menjadi simbol ikrar suci sehidup sematiÂ
Bahwa cinta kita akan abadi sampai berada di surga kelak
Sayang...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!