Seorang pengemis muda menengadahkan tangan kanannya
Pada budak-budak berdasi di gedung bertingkat
Mengharap belas kasih tak berujung dari mereka
Agar bisa mengisi perut kosongnya dengan sesuap nasi
Sejujurnya jika mau, ia tak usah meminta pada orang-orang itu
Ia masih muda nan cekatan untuk mencari sesuap nasi dengan tangannya sendiri
Langit masih membuka jalan rizkinya untuk senantiasa berusaha dengan sekuat tenaga
Tuhan pun masih berbaik hati agar ia bisa mengubah jalan hidupnya
Ia tak perlu mengiba pada diri sendiri agar orang lain mau menolongnya
Juga berpura-pura menangis di depan hartawan demi harta belaka
Cukuplah berjuang dengan sekuat tenaga