Hai sobat milenial, sudah tidak asing lagi dengan berita tentang isu resesi tahun 2023 mendatang. Namun tahukah kalian resesi ekonomi itu apa? Resesi ekonomi adalah keadaan ketika aktivitas perekonomian mengalami penurunan yang terjadi secara signifikan dalam kegiatan ekonomi secara umum dalam suatu wilayah tertentu.
Suatu negara dapat dikatakan masuk jurang resesi dilihat dari Produk Domestik Bruto nya yang mengalami penurunan dalam dua kuartal berturut-turut sehingga ini akan berdampak pada indikator ekonomi. Namun, Resesi ekonomi tersebut disebabkan oleh dampak berkenlanjutan dari ketegangan geopolitik. Ketegangan geopolitik yang dimaksud adalah perang antara negara Rusia dengan negara Ukraina.
Adanya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, mengakibatkan pertumbuhan ekonomi global sangat terganggu. Beberapa harga komoditas di beberapa negara melonjak naik, karena aktivitas ekspor Rusia dan Ukraina terganggu. Salah satu komoditas seperti BBM yang melonjak naik, akan berimbas pada harga komoditas lainnya seperti bahan pangan karena BBM merupakan salah satu kunci utama untuk melakukan distribusi.Â
Kenaikan harga barang tersebut akan mengakibatkan inflasi pada beberapa negara. Untuk mengatasi inflasi tersebut, pemerintah melalui bank sentral di berbagai negara akhirnya menaikkan acuan suku bunga, maka dapat dipastikan dunia mengalami resesi di tahun 2023 ini, hal ini telah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers APBN secara virtual (29/09/2022)
Resesi yang merupakan fenomena turunnya perekonomian dunia karena dipicu oleh inflasi atau memburuknya perekonomian suatu Negara dimana Produk Domestik Bruto (PDB) bernilai negatif yang menyebabkan peningkatan pengangguan tersebut, memang perlu diantisipasi dan disikapi secara seksama.
Bila resesi ekonomi melanda, maka akan mengganggu sumber pertumbuhan ekonomi. Dengan terganggunya sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, yang ditandai akan terkoreksinya pertumbuhan , investasi dan ekspor harus diantisipasi dengan beberapa langkah. Upaya yang harus kita lakukan adalah setidaknya bagaimana mengantisipasi agar ke tiga sumber pertumbuhan tersebut dapat diperbaiki.
Bila kita melihat 20 tahun yang akan datang tentunya resesi ekonomi sering terjadi dalam jangka waktu tersebut dimana semua barang yang sekarang murah nantinya akan menjadi mahal dimasa depan dan hal tersebut memang wajar karena adanya inflansi.
Namun bila negara dapat menekan angka inflansi maka harga barang dalam 20 tahun yang akan datang akan tetap stabil, walaupun hal tersebut nantinya akan sulit dikarenakan adanya inflansi yang terjadi secara terus terjadi namun setidaknya inflansi yang terjadi tidak akan terlalu tinggi.
Bila dimasa depan kita mengalami resesi ekonomi kita akan memerlukan bantuan dari pemerintah untuk mengatur ekonomi kita, namun kita juga harus berpartisipasi dalam menstabilkan ekonomi kita sendiri sehingga walaupun terjadi inflansi kita tidak mengalami kerugian terlalu parah.
Resesi ekonomi yang terjadi pada saat ini cepat atau lambat akan kita rasakan juga di indonesia. Kenaikan harga barang pokok nantinya akan menjadi suatu permasalahan baru bagi masyarakat indonesia. Namun kita pasti bisa menemukan cara bertahan ditengah masa resesi, sehingga kita dapat terus beraktivitas dengan tenang pada masa resesi yang akan datang.
Melihat fakta b kelak resesi ekonomi ini tidak dapat dihindari, tetapi baik pemerintah maupun masyarakat secara individu dapat melakukan Langkah preventif maupun pencegahan terhadap dampak dari resesi ekonomi sehingga nantinya tidak terlalu merasakan kesulitan ketika resesi ekonomi mulai melanda, maka perlu adanya kerja Bersama anatar pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus melakukan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap masyarakat serta mengeluarkan kebijakan yang juga transparan.
