Metafora
Metafora merupakan salah satu bentuk gaya bahasa yang paling umum digunakan dalam sastra, puisi, pidato, dan komunikasi sehari-hari. Secara umum, metafora adalah perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata penghubung. Contohnya  kata "seperti" atau "bagai", tapi melalui pemindahan makna dan pengaitan konseptual yang memperlihatkan kesamaan atau hubungan yang mendalam.
Dari segi asal usul, filosofi, dan teori sastra kuno, metafora mulai dikenal sejak zaman Aristoteles dalam karyanya "Poetics" (abad ke-4 SM). Aristoteles menyebut metafora sebagai "pemindahan nama" dari satu hal ke hal lain berdasarkan analogi atau kesamaan. Â Ia memandang bahwa metafora adalah bakat alami dan menunjukkan kemampuan bahasa untuk menghubungkan dua konsep berbeda secara imajinatif dan orisinal. Menurut Aristoteles, metafora memiliki fungsi utama membuat bahasa agar lebih hidup, lebih menarik, dan menghindari kebosanan kata-kata yang biasa. Aristoteles juga menegaskan bahwa metafora membuat bahasa lebih hidup dan mampu menyampaikan makna kompleks secara efektif.
Dalam literatur dan teori retorika, metafora dianggap sebagai alat untuk menciptakan makna baru melalui ketegangan antara dua konsep yang berbeda. Dari sudut pandang linguistik kognitif modern, metafora tidak hanya sebagai alat bahasa, tetapi sebagai struktur dasar pemahaman manusia tentang dunia. George Lakoff dan Mark Johnson dalam karya mereka "Metaphors We Live By" (1980) menyatakan bahwa metafora konseptual membentuk cara kita berpikir dan mempersepsi realitas. Mereka berargumen bahwa metafora membangun kerangka pikir yang memengaruhi budaya dan bahasa secara tidak sadar dan universal di berbagai bahasa.
Dalam perspektif psikologi, metafora dinilai melibatkan proses pemrosesan otak yang serupa dengan proses komunikasi bahasa literal. Namun lebih kaya secara emosional dan konseptual. Â Karena studi neuroimaging menunjukkan bahwa ketika seseorang menggunakan metafora, area otak yang aktif adalah area yang berperan dalam pengalaman sensorik dan emosional. Metafora memilki berbagai jenis, seperti metafora langsung, metafora campuran, metafora mati, dan metafora hidup. Misalnya, metafora "rasa takut adalah gunung yang mendaki" mampu memvisualisasikan kegelisahan secara konkret. Sedangkan metafora "internet adalah lautan informasi" memberi gambaran yang luas dan orisinal tentang dunia digital yang berlimpah.
kesimpulannya, metafora berfungsi sebagai alat yang mampu mengubah makna dan menimbulkan makna baru melalui penciptaan ketegangan dan percampuran konsep. Oleh karena itu  metafora dapat memperkaya makna di dalam komunikasi dan karya sastra. Metafora juga berperan dalam membangun ikatan emosional dan membantu audiens memahami ide-ide abstrak melalui gambaran yang konkret dan familiar.
Simile
Simile adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang termasuk dalam kategori majas atau figurative language. Simile menegaskan perbandingan antara dua hal berbeda secara eksplisit, dengan menggunakan kata penghubung seperti "seperti", "bagai", "laksana", atau "ibarat". Simile berfungsi untuk menciptakan gambaran visual, pendengaran, atau perasaan yang kuat dan konkret, sehingga memudahkan pemahaman. Selain itu, simile juga menambah keindahan dalam ungkapan sastra maupun komunikasi sehari-hari.
Secara historis dan berdasarkan definisi dari berbagai tokoh dan sumber, simile digunakan sejak zaman kuno, bahkan dalam karya sastra klasik. Misalnya seperti Homer's "Iliad", dan telah berkembang sebagai alat yang efektif untuk memperjelas ide serta menambah efek emosional. Penggunaan kata penghubung "seperti" atau "bagai" secara eksplisit menunjukkan bahwa yang dipertunjukkan adalah perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda.
Merriam-Webster Dictionary menyatakan bahwa simile adalah "pernyataan yang menggunakan kata "like" atau "as" untuk menggambarkan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain." Dalam KBBI simile diartikan sebagai gaya bahasa yang membandingkan dua hal atau keadaan yang berbeda sifatnya. Yaitu  dengan menggunakan kata seperti, laksana, atau seakan-akan. Demikian pula, Britannica menegaskan bahwa simile adalah "figure of speech yang menyerupai atau mewakili sesuatu yang lain.