Mohon tunggu...
adam songs
adam songs Mohon Tunggu... -

Bernyanyi bersama memberi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekspor Impor Melemah? Ini Solusinya

24 Agustus 2015   13:26 Diperbarui: 24 Agustus 2015   13:26 3961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi anda yang suka memantau berita khususnya berita ekonomi entah karena anda seorang mahasiswa atau seorang pengusaha, pasti mengetahui Tepat hari Rabu kemarin, 12 Agustus 2015, IHSG kita sempat menyentuh level terendahnya di sekitar 4,400-an. Data ini berarti bahwa banyak pelaku pasar menarik uangnya dari bursa perdagangan pada Rabu kemarin. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak investor yang tidak percaya akan kondisi perekonomian di Indonesia. Melemahnya nilai IHSG juga disertai dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD. USD/IDR sempat menyentuh level 13.800 kemarin. Berdasarkan analisa saya nilai ISHG ini belum menyentuh level bottom (level terendahnya). Selain adanya faktor internal dalam negeri, kebijakan China yang mendevaluasi mata uangnya Yuan juga turut berperan besar dalam jatuhnya nilai IHSG dan Rupiah. Nilai bursa di Asia mayoritas mengalami penurunan dan Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena efek paling besar.

 

Dengan kondisi perekonomian sekarang bagaimana posisi para pengusaha baik sebagai eksportir dan importir. Saya dapat mengatakan bahwa kondisi anda akan semakin tidak menentu. Reshuffle kabinet yang dilakukan presiden Jokowi kemarin juga turut andil dalam ketidakpastian ini. Dengan mengangkat beberapa menteri baru dibidang perekonomian jelas harapan publik tinggi terhadap mereka, akan tetapi kebijakan-kebijakan baru yang akan disahkan oleh menteri baru akan berdampak cukup signifikan bagi para pengusaha.

Tingkat ekspor Indonesia 2015?

Pada periode Januari-Juni 2015, berdasarkan data BPS tingkat ekspor kumulatif kita megalami penurunan sebesar 11.78% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, demikian juga ekspor nonmigas menurun 6,62%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat ekspor kita cenderung melambat, sementara itu cadangan devisa  terus berkurang karena digunakan untuk menahan nilai rupiah agar tidak semakin jatuh. Menurut saya untuk jangka pendek hal ini masih aman, karena Indonesia masih dalam keadaan yang kuat akan tetapi jika dibiarkan terus menerus dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kestabilan ekonomi makro negara kita.

Mengapa nilai ekspor kita bisa turun?

Kondisi nilai rupiah yang terus melemah merupakan salah satu penyebab turunnya nilai ini. Selain itu, hal ini karena China sebagai mitra utama dagang Indonesia mengalami perlambatan  ekonomi. Di saat rupiah melemah, kata dia, hal ini akan membuat barang ekspor jadi lebih murah. Namun, jika negara yang tujuan ekspor kondisi ekonominya sedang turun maka negara tersebut tidak akan meminta barang ke Indonesia. Analoginya  adalah jika kita enggak punya pendapatan, barang dimurahin semurah apapun, kita tetap tidak beli barang. Pada saat ini salah satu mitra dagang kita seperti China biasanya mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 9-10%, tapi sekarang tumbuhnya hanya 6-7%.

Bagaimana dengan tingkat impor kita?

Secara kumulatif nilai impor Januari–Juni 2015 mencapai US$73,94 miliar atau turun 17,81% dibanding periode yang sama tahun 2014 lalu. Nilai kumulatif ini merupakan gabungan dari nilai impor migas US$13,10 miliar (turun 39,91%) dan nonmigas US$60,84 miliar (turun 10,74 persen). Berdasarkan data ini nilai ekspor dan impor kita mengalami penurunan yang tajam dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan adanya kebijakan subsititusi impor oleh Kemendag agar ke depan barang yang biasa kita impor, katakan barang konsumsi maupun barang baku, penolong dan bahan modal dapat kita produksi di dalam negeri. Selain dapat menekan impor, program substitusi yang dilakukan Kemendag juga dapat lebih menghemat devisa.

Apa SOLUSI-nya?

Saya melihat bahwa salah satu cara untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi ini adalah dengan melakukan hedging (lindung nilai). Hedging adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang investor untuk mengurangi kerugian atau mengurangi resiko dari sebuah investasi. Hedging merupakan strategi yang diciptakan untuk mengurangi resiko bisnis yang tidak terduga sambil memperoleh keuntungan dari investasi lain. Untuk menghindari pergerakan nilai dollar yang tidak jelas ada baiknya eksportir atau importir mencari sebuah investasi lain untuk mengurangi resiko bisnis yang tidak menentu saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan pembelian atau penjualan produk-produk komoditi, option, surat-surat berharga atau mata uang asing (forex) dalam pasar berjangka (futures market).

 

SAAT IHSG MELEMAH,SENANG ATAU SEDIH?

INILAH SEBAB IHSG TERJUN BEBAS

INILAH YANG TERJADI PADA UANG KITA SAAT LEBARAN KEMARIN

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun