Mohon tunggu...
Adam Setiawan
Adam Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta FDIKOM ( PMI )

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Metode Dalam Berdakwah

21 Juni 2025   22:57 Diperbarui: 21 Juni 2025   22:57 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dakwah, sebagai bentuk ajakan menuju jalan Allah, telah menjadi ruh dari perjalanan Islam sejak awal kemunculannya. Seiring berjalannya waktu, dakwah berkembang dan menyesuaikan diri dengan konteks zaman, tempat, dan kondisi masyarakat. Oleh karena itu, muncul beragam metode dalam berdakwah, masing-masing memiliki keunikan dan efektivitas tersendiri. Berikut merupakan macam macam metode dalam berdakwah :

  • Metode Lisan ( Verbal ) : Metode ini adalah cara paling klasik dan sering digunakan oleh para nabi, termasuk Rasulullah SAW. Melalui ceramah, khutbah, diskusi, dan dialog, pesan-pesan Islam disampaikan langsung kepada masyarakat. Metode ini efektif karena menghadirkan interaksi emosional antara da'i dan mad'u (objek dakwah), memungkinkan penyesuaian bahasa dan gaya penyampaian sesuai kebutuhan audiens. Namun, metode ini juga memiliki keterbatasan. Tidak semua orang mampu menyerap pesan dakwah dalam waktu singkat, apalagi jika tidak disertai visualisasi atau praktik nyata. Di era modern yang serba cepat dan visual, metode ini memerlukan penguatan dengan media pendukung agar lebih menarik.
  • Metode Tertulis :Tulisan menjadi sarana dakwah yang mendalam dan bisa diwariskan lintas generasi. Buku, artikel, buletin, hingga status di media sosial merupakan bentuk-bentuk metode ini. Keunggulannya terletak pada kemampuannya menjangkau banyak orang dalam waktu yang lama. Bahkan, sebuah buku dakwah bisa menginspirasi pembaca di berbagai belahan dunia dalam kurun waktu yang panjang. Namun, metode ini lebih pas untuk mereka yang gemar membaca dan memiliki waktu merenung. Dalam masyarakat yang literasi bacanya rendah, pendekatan ini sering kali kurang efektif jika tidak dikombinasikan dengan metode lain.
  • Metode Uswah Hasanah : Ini adalah metode yang paling kuat secara moral dan spiritual. Rasulullah SAW sendiri lebih banyak berdakwah dengan menunjukkan akhlak mulia, kejujuran, dan kasih sayang. Keteladanan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Orang akan lebih mudah tergerak jika melihat nilai-nilai Islam diwujudkan dalam tindakan nyata. Namun, metode ini membutuhkan konsistensi luar biasa dari seorang da'i. Tidak semua orang mampu menjaga perilaku sesuai dengan nilai dakwah yang ia bawa, terutama di tengah godaan dunia modern. Tetapi ketika berhasil, dampaknya sangat mendalam dan tahan lama.
  • Metode Digital : Di era teknologi ini, dakwah digital menjadi salah satu metode paling masif. Melalui video, podcast, konten Instagram, TikTok, atau YouTube, pesan Islam dapat disebarkan dalam hitungan detik ke jutaan orang. Keunggulannya adalah jangkauan luas dan kecepatan penyebaran. Akan tetapi, metode ini memiliki tantangan tersendiri. Penyampaian yang terlalu singkat kadang mengurangi kedalaman makna. Selain itu, tidak semua informasi yang beredar dapat dipertanggungjawabkan, sehingga da'i digital dituntut memiliki ilmu dan etika yang kuat dalam menyampaikan pesan agama.

Dakwah bukan sekadar menyampaikan, tapi menyentuh hati dan menggugah kesadaran. Oleh karena itu, mengenali macam-macam metode dakwah serta kelebihan dan kekurangannya merupakan bekal penting bagi siapa saja yang ingin menjadi bagian dari gerakan dakwah. Dalam dunia yang terus berubah, fleksibilitas metode dan ketulusan hati tetap menjadi kunci utama keberhasilan dakwah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun