Mohon tunggu...
Adam Krisna
Adam Krisna Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Influencer dalam Pemilu 2024 Menurut Teori Masyarakat Jaringan Manuel Castells

28 Desember 2023   23:54 Diperbarui: 29 Desember 2023   00:13 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adam Krisna

22107020038

Di dunia yang serba digital saat ini, menjadi penggemar seorang influencer dimedia sosial merupakan hal yang lumrah. Tetapi hal ini seringkali membawa kesan yang mendalam. Sebagai salah seorang penggemar influencer di media sosial, saya telah lama mengikuti perjalanan influencer yang saya kagumi di platform sosial media. Kehadirannya tidak hanya sekadar hiburan; melainkan mempunyai sebuah pengaruh yang kuat menurut saya. Namun, belakangan ini, saya menyadari bahwa pandangan politik kami berbeda. Dalam hal ini saya tidak sendiri. banyak penggemar lain yang juga turut merasakan dilema yang sama.

Bisa terlihat saat influencer yang saya ikuti memposting atau mengucapkan sesuatu yang berbau politik di kanalnya akan banyak penggemar yang terlihat tidak senang dari komentarnya tetapi ada banyak juga yang tetap mendukungnya. influencer sering kali tidak hanya memberikan konten yang menghibur, tetapi juga memperlihatkan pandangannya terkait politik dan isu-isu sosial. Terlepas dari pengetahuan kami tentang pandangan politik mereka, tentu saja pengaruh yang mereka miliki atas komunitas penggemar mereka sangat besar. Hal ini tidak menjadi masalah apabila yang mereka sampaikan murni opini pribadi mereka sendiri. Akan tetapi akan menjadi suatu masalah jika ada faktor dibalik layar seperti mereka dibayar oleh suatu partai dengan menyebarkan berita atau cerita-cerita yang mungkin saja bisa tidak valid dan tidak dicek dulu kebenarannya karna sudah terikat suatu kontrak.

Saya melihat pengalaman yang saya alami ini sebagai suatu contoh teori masyarakat jaringan yang dikemukakan oleh Manuel Castells. Di era digital, kecepatan dan kekuatan informasi menyebar sangat cepat, hal ini bisa menjadi peluang dengan memanfaatkannya untuk kepenting ekonomi, sosial, bahkan politik. Teknologi digital sekarang menjadi sesuatu yang sangat penting, bagi kebanyakan orang lepas dari teknologi digital akan sangat sulit. Para nfluencer selain membuat konten dilaman media sosialnya ada beberapa yang juga kerap ikut memasarkan suatu produk atau endorse bisa melalui live streaming atau marketplace. Hasil promosi dari influencer tersebut biasanya banyak yang sukses apabila memiliki basis penggemar yang besar, sehingga peluang mereka ter-perngaruh akan semakin besar,

Saya mengenal teori masyarakat jaringan dari sebuah literatur yang berjudul "masyarakat jaringan" dimana masyarakat jaringan adalah istilah yang muncul pada tahun 1981 yang mengacu pada perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang dipicu oleh penyebaran jejaring, teknologi informasi digital, dan teknologi komunikasi. Bagi Manuel Castells Masyarakat jejaring adalah komunitas yang kegiatan sosialnya dikendalikan oleh teknologi informasi melalui perangkat elektronik. Ini berbeda dari jejaring sosial biasa karena menggunakan teknologi mikro-elektronik untuk mengelola informasi.

Dalam pandangan saya, masyarakat jaringan mencerminkan era informasi di mana terjadi transformasi sosial, politik, ekonomi, dan budaya karena kemajuan teknologi informasi digital. Struktur sosial dalam masyarakat jaringan terbentuk melalui koneksi teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis mikroelektronika. Interaksi antarindividu, termasuk melalui jejaring sosial online dan pertukaran informasi instan, menjadi landasan utama dari komunitas daring saat ini. Dampaknya tidak hanya terbatas pada aspek interaksi, tetapi juga mencakup sektor sosial dan ekonomi.

Akses yang lebih besar terhadap informasi dan sumber daya telah membuka peluang ekonomi baru, contoh paling simpelnya adalah para influencer pada studi kasus diatas yang menggambarkan promosi secara implisit, memperluas jaringan profesional, dan mengembangkan bisnis secara global. Namun, kesenjangan teknologi juga menjadi isu penting yang memperdalam kesenjangan sosial, ekonomi, dan pendidikan di dalam masyarakat. Perlindungan data pribadi dan keamanan cyber menjadi semakin penting dalam lingkungan yang semakin terhubung secara digital. Literasi digital dan pendidikan yang berkelanjutan menjadi kunci dalam memahami, menggunakan, dan mengelola teknologi dengan efektif, sementara peran pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan regulasi terkait teknologi menjadi krusial untuk memastikan keadilan, keamanan, dan akses yang merata bagi semua individu.

Teori masyarakat jaringan ini dipopulerkan oleh Manuel Castells, seorang tokoh yang lahir di Spanyol pada tahun 1942. Konsep ini dikembangkan dari gagasan Daniel Bell mengenai masyarakat pasca-industri yang pertama kali muncul pada awal 1970-an. Selama masa pendidikannya di Universitas Paris, Castells meraih gelar PhD dalam bidang Sosiologi, dan sepanjang kariernya, ia telah menghasilkan sekitar 20 buku yang membahas mengenai masyarakat informasi dan dinamika ekonomi budaya.Namun demikian, tinjauan kritis atas karya teoritis Castells membawa perhatian pada beberapa kelemahan. 

Di antaranya adalah ketergantungan teorinya pada data sekunder dan ketidakmampuannya untuk memperluas sumber teoritis yang digunakan dalam analisisnya. Kritik juga menyoroti fokus terlalu kuat pada produktivitas dengan minimnya perhatian terhadap aspek konsumsi dalam pemikirannya. Lebih lanjut, ada pendapat bahwa Castells mungkin terlalu menonjolkan peran teknologi informasi dan media baru dalam perubahan sosial, sementara kurang memperhitungkan dominasi yang kuat dari kapitalisme yang telah lama ada, yang kemungkinan besar telah membuat masyarakat menjadi korban eksploitasi oleh kepentingan industri budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun