Virus Covid-19 saat ini masih menjadi masalah besar di masyarakat tak terkecuali pelajar. Gejala infeksi Covid-19 juga susah untuk dideteksi, penularannya yang cepat dan pemeriksaan yang belum masif.Â
Dampak Covid-19 sangat terasa bahkan setelah dua tahun berlalu, contoh yang dapat kita lihat yaitu di dunia pendidikan. Dapat kita lihat mahasiswa harus melaksanakan pembelajaran secara daring demikian pula mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Universitas Aisyiyah Yogyakarta melakukan berbagai upaya menghambat penyebaran Virus Covid-19 dan juga memaksimalkan metode pembelajaran secara daring. Mulai dari melakukan perkuliahan secara daring dengan menggunakan media E-Learning, Zoom, Google Meet dan masih banyak media lainnya, kemudian Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga melakukan melakukan Vaksinasi Covid-19 Merdeka dan dari beberapa ormawa Universitas Aisyiyah Yogyakarta melakukan seminar dan webinar mengenai kasus Covid-19.
Upaya UNISA agar para mahasiswa agar dapat memulai pembelajaran secara luring dengan melakukan Vaksinasi Covid-19 Merdeka yang dilakukan secara bertahap. Vaksinasi ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan UNISA untuk membantu pemerintah dalam menjalankan upaya pemerataan vaksinasi di Indonesia. Selain itu tujuan dari vaksinasi ini adalah untuk mengatasi masalah pembelajaran mahasiswa yang akan memulai praktikum dan pembelajaran luring (luar jaringan).
Vaksinasi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran luring dikampus. Meskipun UNISA telah menerapkan luring, akan tetapi tidak semua prodi dan tidak semua angkatan dapat mengikuti kegiatan luring ini secara bersamaan.
Tidak hanya vaksinasi Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta adakan pemeriksaan GeNose bagi mahasiswa. Pemeriksaan screening berlangsung di gedung B kampus terpadu UNISA Yogyakarta dari tanggal 3 Juni sampai dengan 14 Juni 2021.
Pemeriksaan screening menggunakan GeNose diikuti 2 fakultas yakni Fakultas Kesehatan (Fikes) serta Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Khusus FST, ini merupakan pengalaman pertama dalam mempersiapkan perkuliahan offline di masa Pandemi Covid-19.
"Perkuliahan offline di FST ini kita adakan untuk pemenuhan skill mahasiswa terutama praktikum dan pengalaman mahasiswa dengan mitra industri.Secara prosedural dan pemenuhan protokol kesehatan, kami mengikuti aturan yang berlaku di tingkat universitas," jelas Dekan FST UNISA Yogyakarta, Hapsari Wahyuningsih, Kamis (10/6)
Terlepas dari semua itu UNISA Yogyakarta melakukan semua upaya tersebut untuk mencegah penularan Covid-19 dan memaksimalkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan sekarang ini. Semoga dengan adanya upaya yang dilakukan UNISA Yogyakarta dapat menjadi contoh yang baik yang dapat ditiru dan menjadi bahan pembelajaran bagi banyak orang.