Mohon tunggu...
Adam Afrixal Sinuraya
Adam Afrixal Sinuraya Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Penulis Biasa

Seorang pelajar seumur hidup. Saya ingin berbagi pemikiran dan pengalaman saya lewat berbagai hal. di kompasiana saya ingin belajar menulis lebih lanjut. https://www.adamafrixal.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Yang Tua Belajar Investasi Bodong dari yang Muda Lewat Kasus

29 September 2021   21:42 Diperbarui: 29 September 2021   21:48 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini saya terheran-heran ketika membaca berita yang membahas warga lokal kota Balikpapan yang masih berusia 19 tahun tapi mampu menipu ratusan orang hingga meraup Sekitar 2 Miliar rupiah lewat investasi bodong yang mencatut nama BUMN di bidang perminyakan.

Berbagai kisah pilu muncul dari para korban hingga ada yang batal nikah karena menggunakan dana pernikahannya ke dalam investasi. Yang saya tangkap penipu ini menjanjikan keuntungan 75% dalam waktu 1 bulan yang menurut saya sangatlah tidak wajar. Ternyata setelah saya membaca yang dilakukan adalah skema ponzi, di mana dia meminta setoran pada anggota baru dan menggunakannya sebagian sebagai keuntungan bagi anggota lama. Mungkin cara awamnya saya memandang seperti strategi Gali lobang tutup lobang dengan menggunakan uang orang lain.

Naasnya uang keuntungan tersebut sudah dipakai untuk membeli barang-barang, seperti gadget dan motor, bahkan traktir teman dan pacar. Mendengar berita ini, salah satu teman saya celetuk "hebat juga ya meski masih muda, tapi bisa cari uang (meskipun tidak halal)"

Dari ini saya mulai menyadari bahwa di sekitar kita ada banyak sekali penipuan yang mudah terjadi lewat investasi bodong yang beragam sekali bentuknya. Mulai dari aplikasi crypto, koperasi, MLM gadungan, bisnis emas palsu atau mining data yang ditawarkan oleh orang orang terdekat, ataupun investasi kilat di sekitar kita ataupun online. Di satu sisi saya semua senang sebenarnya ada keinginan yang muncul untuk mulai investasi di kalangan masyarakat.

Kalau sudah menjadi korban penipuan maka akan susah, karena sangat kecil kemungkinan untuk dapat dikembalikan uangnya. Ketika membaca berita ini saya langsung teringat kasus first travel dan korban-korban yang menjadi miris nasibnya, sementara pelaku penipuan sudah senang senang. Tak ayal aku menjadi jengkel sendiri.

Maka sangat penting bagi kita untuk mengecek legalitas investasi yang akan kita gunakan. Kita bisa mengecek hal tersebut di OJK. Selain itu untuk laporan ada yang namanya satgas waspada investasi dari OJK. Anda bisa cek langsung di waspadainvestasi.ojk.go.id . OJK pun menghimbau masyarakat agar dapat berkonsultasi terkait penawaran investasi keuangan yang dianggap mencurigakan ke layanan konsumen OJK melalui telepon 1500655 atau email waspadainvestasi@ojk.id datangi kantor OJK terdekat

Selain jengkel pada penipu, aku juga merasa kesal kepada kemampuan literasi keuangan kita yang masih harus sangat ditingkatkan. Karena masih saja banyak yang tergiur dengan investasi bodong yang memiliki tanda-tanda jelas. Lebih baik segera periksa dan laporkan jika kecurigaan anda terbukti sesegera mungkin, untuk menghindari korban yang lebih banyak.

Menurut saya pada dasarnya investasi yang berdasarkan barang-barang yang dijual atau barang dagang tidak dapat dipastikan keuntungannya, karena mengalami naik turun harga di pasar. Sebagai contoh yang paling mendasar adalah Emas, jika ada yang menawarkan investasi emas dengan keuntungan tertentu maka untuk waspada karena harga emas sendiri kan naik turun.

Saya juga menyadari bahwa apapun yang di tawarkan dengan return yang terlalu cepat atau tidak wajar sangat patut untuk diwaspadai. Bukan tidak mungkin dapat bisa cepat kaya, karena kita sudah tahu ada yang namanya High Risk High Return. Namun, ada baiknya jika sebelum kita terjun menginvestasikan uang kita terhadap suatu produk kita lebih dahulu mempelajari dan mengerti produk tersebut. Minimal yang bisa kita lakukan adalah belajar pada ahlinya atau belajar sendiri secara mendalam.

Saya berharap semakin sedikit masyarakat yang tergiur dengan investasi bodong yang tidak logis. Salah satu cara terbaik adalah meningkatkan kemampuan literasi finansial kita bersama. Ayo kita mulai belajar bagaimana berinvestasi secara tepat yakni investasi yang legal dan logis.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun