Perawatan udang ini cukup menantang karena membutuhkan parameter air yang sangat stabil. Namun, harga jualnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah per ekor tergantung varietas dan kualitas warna.
Pasar ekspor untuk udang ini sangat potensial, terutama ke Jepang, Korea, dan Eropa.
7. Udang Sungai Lokal (Macrobrachium spp.)
Indonesia memiliki berbagai spesies udang sungai lokal yang bisa dibudidayakan, seperti udang selingkuh Papua dan udang sungai Kalimantan.
Jenis-jenis ini memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar lokal dan sering digunakan dalam kuliner khas daerah. Potensi domestik untuk budidaya udang sungai sangat besar, apalagi dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
8. Udang Coklat (Metapenaeus spp.)
Udang coklat biasanya ditangkap di alam, tapi saat ini mulai dikembangkan budidayanya di daerah pesisir dan tambak air payau.
Meskipun ukurannya kecil, udang coklat memiliki rasa yang kuat dan biasa digunakan dalam produk olahan seperti kerupuk dan abon udang.
Pasar lokal sangat menyukai jenis ini karena harganya yang terjangkau dan fleksibilitas penggunaannya dalam masakan.
9. Udang Fire Red (Varietas Neocaridina)
Fire Red adalah variasi seleksi dari Red Cherry dengan warna merah yang lebih solid dan mencolok. Populer di kalangan pecinta aquascape, jenis ini mudah dibiakkan di air tawar.
Harga per ekor bisa lebih tinggi dari Red Cherry biasa. Dengan perawatan yang baik, Fire Red bisa menjadi ladang usaha yang menggiurkan untuk skala rumahan.
10. Udang Tiger (Caridina mariae)
Udang Tiger dikenal karena pola garis hitam dan oranye seperti harimau. Habitat alaminya adalah air tawar pegunungan dengan suhu rendah.