Mohon tunggu...
Acourete Acoustics
Acourete Acoustics Mohon Tunggu... Acourete adalah salah satu perusahaan penyedia material akustik yang ada di Indonesia. Kami menyediakan berbagai jenis material akustik, seperti material absorber (penyerap gema), material insulasi (mengurangi kebocoran suara), dan material peredam getaran. Selain itu, kami memberikan konsultasi gratis mengenai kebutuhan akustik menggunakan produk kami jika diperlukan.

Topik favorit adalah seputar dunia akustik, desain interior, arsitektur, desain rumah, dan sejenisnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Arsitek dan Desainer Interior Harus Tahu. 5 Area Bangunan yang Sering Terlupakan Aspek Akustiknya

13 Oktober 2025   17:57 Diperbarui: 13 Oktober 2025   18:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam proses desain dan pembangunan, arsitek serta desainer interior sering fokus pada aspek visual, fungsional, dan pencahayaan ruang. Namun ada satu elemen penting yang sering luput diperhatikan sejak awal: akustik.

Padahal, kualitas suara dalam ruangan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, produktivitas, hingga persepsi estetika ruang itu sendiri.

Banyak masalah kebisingan atau dengung yang muncul bukan karena kurangnya solusi, tetapi karena area-area tertentu sering tidak dirancang dengan pendekatan akustik yang tepat sejak awal.

Berikut 5 area bangunan yang sering terabaikan dari sisi akustik, beserta alasannya mengapa seharusnya tidak lagi diabaikan.

1. Koridor dan Area Sirkulasi

img src: Envato
img src: Envato

Koridor sering dianggap sekadar "jalur lalu lintas", bukan area utama, sehingga aspek akustiknya jarang dipertimbangkan.
Padahal, koridor dengan dinding keras dan plafon polos cenderung memantulkan suara secara ekstrem, menciptakan efek dengung dan memperkuat kebisingan dari langkah kaki, percakapan, atau suara pintu.

Dampaknya:

  • Suara dari ruangan lain ikut "terseret" sepanjang koridor.
  • Penghuni merasa ruang menjadi bising dan tidak nyaman, mengakibatkan produktivitas menurun.
  • Dalam bangunan komersial atau institusi (kantor, sekolah, hotel), suasana menjadi kurang tenang.

Solusi desain akustik:
Gunakan panel akustik ringan di dinding atau plafon, serta material lantai penyerap suara seperti karpet atau vinyl akustik untuk mengurangi pantulan dan langkah kaki.

2. Lobby dan Area Resepsionis

img src: Envato
img src: Envato
img src: Envato
img src: Envato

Lobby sering menjadi wajah pertama dari suatu bangunan. Impresi visual sangat diperhatikan, tapi kenyamanan suara sering dilupakan. Area ini biasanya memiliki langit-langit tinggi, dinding keras, dan permukaan reflektif, sehingga mudah memantulkan suara dan menciptakan reverberasi (dengung).

Dampaknya:

  • Percakapan di resepsionis terdengar tidak jelas.
  • Suara pintu, telepon, dan langkah kaki menyatu jadi kebisingan latar.
  • Kesan profesional atau tenang berkurang drastis.

Solusi desain akustik:
Integrasikan plafon akustik, panel dinding dengan lapisan penyerap, atau bahkan padded wall yang tetap selaras dengan konsep desain interior. Pendekatan ini bisa dilakukan tanpa mengorbankan estetika visual lobby.

Baca juga Memilih Desain Interior Akustik untuk Ruangan yang Lebih Nyaman

3. Pantry dan Area Breakout

img src: Envato
img src: Envato
img src: dokumen pribadi
img src: dokumen pribadi

Di banyak kantor modern, pantry dan breakout area didesain terbuka untuk menciptakan suasana santai. Namun area ini sering kali memiliki banyak permukaan keras, seperti meja marmer, ubin, atau kaca yang membuat suara percakapan, peralatan makan, dan suara mesin kopi memantul dengan keras.

Dampaknya:

  • Kebisingan pantry "bocor" ke ruang kerja atau meeting room.
  • Ruang santai justru terasa ramai dan tidak nyaman untuk berbincang.
  • Produktivitas dan fokus kerja dapat terganggu.

Solusi desain akustik:
Gunakan panel plafon gantung, panel felt dekoratif, atau padded wall ringan di area strategis. Menambahkan elemen lembut seperti karpet atau gorden akustik juga efektif meredam suara tanpa mengubah konsep open space. Apabila perlu, tambahkan material insulasi suara agar kebisingan tidak merambat ke ruangan penting lainnya.

4. Ruang Transisi & Tangga Dalam Ruangan

img src: Envato
img src: Envato

img src: Envato
img src: Envato

Tangga sering dianggap "jalur sekunder", tapi secara akustik justru menjadi pengantar suara antar lantai. Struktur tangga dengan ruang terbuka menciptakan jalur pantulan suara yang panjang. Suara dari lantai bawah dapat terdengar jelas di lantai atas.

Dampaknya:

  • Kebisingan menyebar vertikal ke banyak ruang.
  • Privasi antar lantai berkurang.
  • Ruang menjadi kurang nyaman secara akustik.

Solusi desain akustik:
Pasang lapisan panel akustik di dinding tangga, gunakan material lantai penyerap seperti karpet atau mass loaded vinyl (bukan hanya beton polos), dan pertimbangkan perforated ceiling di atas tangga untuk menghambat propagasi suara.

5. Toilet & Area Utilitas

img src: Envato
img src: Envato

img src: Envato
img src: Envato

Meskipun bukan area utama, toilet dan ruang utilitas sering menjadi sumber pantulan suara keras dan bocor ke luar ruangan. Permukaannya yang keras (keramik, logam, kaca) membuat suara membal dan mendengung. Selain itu, kurangnya insulasi suara membuat percakapan di luar ruangan dapat terdengar jelas.

Dampaknya:

  • Gangguan kebisingan ke ruang kerja atau ruang publik di sekitarnya.
  • Kurangnya privasi suara.
  • Kesan ruang menjadi tidak nyaman atau tidak profesional.

Solusi desain akustik:
Gunakan insulasi suara pada dinding dan plafon, pasang peredam getaran pipa atau ducting, serta tambahkan material penyerap suara di area plafon untuk mengontrol gema.

Desain Akustik Seharusnya Dimulai dari Tahap Awal

Kelima area di atas sering terlewat karena dianggap sekunder dalam desain arsitektur, padahal secara akustik justru berdampak besar terhadap kenyamanan keseluruhan bangunan.

Dengan perencanaan akustik sejak tahap awal desain, bukan hanya di ruang utama seperti meeting room atau auditorium. Arsitek dan desainer dapat menciptakan lingkungan yang tenang, nyaman, dan professional tanpa mengesampingkan aspek estetika ruangan.

Catatan: Solusi akustik modern seperti panel Acourete memungkinkan peredaman suara dilakukan tanpa mengorbankan estetika interior. Artinya, kenyamanan suara kini bisa menjadi bagian integral dari desain bukan tambahan di akhir proyek. Sebaiknya, konsultasikan pada ahlinya sebelum mengangkat konsep akustik ruangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun