Lobby sering menjadi wajah pertama dari suatu bangunan. Impresi visual sangat diperhatikan, tapi kenyamanan suara sering dilupakan. Area ini biasanya memiliki langit-langit tinggi, dinding keras, dan permukaan reflektif, sehingga mudah memantulkan suara dan menciptakan reverberasi (dengung).
Dampaknya:
- Percakapan di resepsionis terdengar tidak jelas.
- Suara pintu, telepon, dan langkah kaki menyatu jadi kebisingan latar.
- Kesan profesional atau tenang berkurang drastis.
Solusi desain akustik:
Integrasikan plafon akustik, panel dinding dengan lapisan penyerap, atau bahkan padded wall yang tetap selaras dengan konsep desain interior. Pendekatan ini bisa dilakukan tanpa mengorbankan estetika visual lobby.
Baca juga Memilih Desain Interior Akustik untuk Ruangan yang Lebih Nyaman
3. Pantry dan Area Breakout
Di banyak kantor modern, pantry dan breakout area didesain terbuka untuk menciptakan suasana santai. Namun area ini sering kali memiliki banyak permukaan keras, seperti meja marmer, ubin, atau kaca yang membuat suara percakapan, peralatan makan, dan suara mesin kopi memantul dengan keras.
Dampaknya:
- Kebisingan pantry "bocor" ke ruang kerja atau meeting room.
- Ruang santai justru terasa ramai dan tidak nyaman untuk berbincang.
- Produktivitas dan fokus kerja dapat terganggu.
Solusi desain akustik:
Gunakan panel plafon gantung, panel felt dekoratif, atau padded wall ringan di area strategis. Menambahkan elemen lembut seperti karpet atau gorden akustik juga efektif meredam suara tanpa mengubah konsep open space. Apabila perlu, tambahkan material insulasi suara agar kebisingan tidak merambat ke ruangan penting lainnya.
4. Ruang Transisi & Tangga Dalam Ruangan