Dalam proses desain dan pembangunan, arsitek serta desainer interior sering fokus pada aspek visual, fungsional, dan pencahayaan ruang. Namun ada satu elemen penting yang sering luput diperhatikan sejak awal: akustik.
Padahal, kualitas suara dalam ruangan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, produktivitas, hingga persepsi estetika ruang itu sendiri.
Banyak masalah kebisingan atau dengung yang muncul bukan karena kurangnya solusi, tetapi karena area-area tertentu sering tidak dirancang dengan pendekatan akustik yang tepat sejak awal.
Berikut 5 area bangunan yang sering terabaikan dari sisi akustik, beserta alasannya mengapa seharusnya tidak lagi diabaikan.
1. Koridor dan Area Sirkulasi
Koridor sering dianggap sekadar "jalur lalu lintas", bukan area utama, sehingga aspek akustiknya jarang dipertimbangkan.
Padahal, koridor dengan dinding keras dan plafon polos cenderung memantulkan suara secara ekstrem, menciptakan efek dengung dan memperkuat kebisingan dari langkah kaki, percakapan, atau suara pintu.
Dampaknya:
- Suara dari ruangan lain ikut "terseret" sepanjang koridor.
- Penghuni merasa ruang menjadi bising dan tidak nyaman, mengakibatkan produktivitas menurun.
- Dalam bangunan komersial atau institusi (kantor, sekolah, hotel), suasana menjadi kurang tenang.
Solusi desain akustik:
Gunakan panel akustik ringan di dinding atau plafon, serta material lantai penyerap suara seperti karpet atau vinyl akustik untuk mengurangi pantulan dan langkah kaki.
2. Lobby dan Area Resepsionis