Mohon tunggu...
Achnes Choirun
Achnes Choirun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Itu Humanisme?

26 Mei 2017   12:33 Diperbarui: 24 Februari 2018   19:33 2698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Humanisme keagamaan atau religi, humanis dalam aliran ini masih berpegang pada tradisi tradisi dan menganggap martabat individu serta keluhuran menjadi fokus mereka.

2. Humanisme sekular, humanis pada aliran ini sudah mengarah ke zaman yang lebih modern. Humanis pada aliran ini juga percaya pada martabat dan nilai seseorang. Namun, kepercayaan ini tumbuh melalui kesadaran dan logika. Sehingga mereka menganggap bahwa diri mereka bebas. Bebas dalam artian tidak dibatasi oleh perbedaan adat-istiadat, agama, maupun kebudayaan.

D. Pengaruh Humanisme dalam Sains Modern

Humanisme bukanlah paham yang menjadikan individu menjadi ateis. Namun humanisme adalah gagasan yang mengutamakan tentang martabat manusia sebagai seorang manusia dan manusia yang berhak memperoleh hak asasi manusia. Humanisme tidak mempunyai ikatan yang erat dengan Tuhan ataupun agama. Manusia bukan Tuhan yang patut disembah, bukan pula binatang yang yang bisa ditunggangi, dan bukan pula robot yang tidak kenal lelah. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna dan tidak bisa dibandingkan dengan kecanggihan ciptaan manusia, sekalipun itu robot.

E. Implementasi Teori Humanisme

Teori humanisme lebih mengutamakan tentang kebebasan setiap individu. Dalam implementasinya kita bisa mengambil contoh dalam proses pembelajaran siswa dan guru di sekolah. Peran siswa adalah sebagai sentral atau pelaku. Siswa diharapkan untuk menjadi pelajar yang aktif yang bisa menemukan potensinya dan mengembangkannya secara maksimal. Jadi, siswa tidak menjadi siswa yang pasif dan hanya menerima informasi yang disediakan oleh guru. Sedangkan peran guru adalah sebagai seorang fasilitator. Jadi, dalam proses belajar mengajar guru memfasilitasi siswa dengan strategi, pengalaman, dan motivasi yang dimiliki oleh guru.

Adapun beberapa hal berikut yang bisa diterapkanoleh guru sebagai fasilitator:

1. Menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas;

2. Menciptakan suasana belajar yang tidak monoton;

3. Menerapkan kebersamaan antar peserta didik sehingga guru dan siswa memiliki hubungan yang erat.

4. Menyediakan referensi belajar yang luas;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun