Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Bumi 2020, Terima Kasih Corona yang Telah Memulihkan Bumi

22 April 2020   22:57 Diperbarui: 22 April 2020   23:09 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Himalaya terlihat dari sebuah kota di India saat diberlakukan lockdown (dok. statik.tempo.co)

Ya, bumi mulai memulihka diri. Itu sejak kedatangan virus corona (corona). Corona sedang membuat ekuilibrium bagi bumi. Manusia terlalu lama menginjak dan menyakiti bumi. Manusia masih saja pongah dan rakus meski bumi merespon kecongkakan mereka dengan bencana. Bencana demi bencana ternyata tak menyadarkan manusia. Sampai akhirnya Tuhan mendatangkan makhluk mikro bernama corona.

Corona membuat manusia tak lagi jahat kepada bumi. Corona membuat manusia sibuk menyelamatkan dirinya sendiri dan melupakan bumi apa adanya. Bumi pun punya kesempatan bernafas, tumbuh, mengalir, berhembus, membersihkan diri dan memulihkan diri kembali saat manusia panik dengan dirinya sendiri. 

Saat manusia sibuk ingin selamat, bumipun kembali pulih. Satwa liar bebas bergerak tanpa banyak ancaman dari peladang, perambah lahan pemburu. Ikan-ikan berkembang dan berkelana bebas sedikit aman dari ancaman nelayan perusak habitat laut. Hutan menghijaukan dedaunannya dengan tenang, terbebas sejenak dari pembakar lahan, penebang liar dan perambah lahan. Tanah dan air tanah memulihkan diri dari cekaman penambangan. Air sungai mengalir lebih jernih karena pabrik-pabrik menutup aktivitasnya. Udara bersih mengalir bebas. Langit tersingkap dari gumpalan asap polutan dan hamparan biru terlihat begitu indahnya.

Kabut asap di Riau Tahun 2019 (dok. kompas.com)
Kabut asap di Riau Tahun 2019 (dok. kompas.com)

Terima kasih corona, karenamu Bumi mulai memulihkan diri. Ini kado indah Hari Bumi 2020. Ini momentum membantu manusia yang tak pernah komit memenuhi janjinya untuk menurunkan emisi GRK dengan rangkaian pertemuan mewah internasional yang taka da ujung pangkalnya. Meski kehadiranmu tak terlihat mata oleh kami, tapi jiwa kami sangat merasakannnya. Bumi sangat berterima kasih padamu.


Selamat Hari Bumi 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun