Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memelihara Kehangatan Keluarga dengan Menjadi Relawan

13 Maret 2018   07:49 Diperbarui: 13 Maret 2018   08:59 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi kemanusiaan menyalurkan bantuan dan bermain dengan anak pengungsi Rohingya di Medan bersama keluarga (dok pribadi 3 April 2017)

Liburan ke pantai, itu mah sudah biasa. Liburan menginap di villa di tempat yang dingin dan tinggi, itu sudah lumrah. Atau liburan ke sanak keluarga yang memiliki kebun luas, itu sudah sangat sering. Nah kalau liburan main bareng anak kampung di tempat bencana, apa iya mau? Kalau liburan sambil ikut mendampingi pengungsi melalui hari-harinya, apa tidak Bete?

Ternyata, ada hal yang tidak diperoleh dengan liburan lain kalau kita mengajak keluarga mengisi waktu dengan melibatkan keluarga dalam aksi sosia kemanusiaan. Mereka terbiasa beradaptasi dengan lingkungan yang tidak nyaman dengan cepat. Terkadang kita melalui jalan-jalan yang sulit untuk mencapai lokasi itu. Itu membuat liburan mereka menjadi sangat berkesan.

Mereka bisa bercerita kepada teman-temannya bahwa mereka (anak-anak saya) barusaja melakukan petualangan mengunjungi pengungsi, ikut makan bareng dengan korban bencana atau bermain dengan anak-anak jalanan yang sedang ikut kegiatan pembinaan. Anak lelaki saya, Faruq (11 tahun) mengatakan pada saya,

"Ini liburan terbaik abang, Abi,"

Bersama keluarga mendampingi warga terdampak erupsi Gunung Sinabung (dok pribadi, 25/2/2018)
Bersama keluarga mendampingi warga terdampak erupsi Gunung Sinabung (dok pribadi, 25/2/2018)
2. Mengasah Kepedulian terhadap Sesama

Berkegiatan sosial kemanusiaan bersama adalah sarana yang bisa membuat saya dan keluarga bisa mengasah kepekaan sosial. Apalagi bila itu dilakukan sejak dini, bisa diharapkan saat anak-anak sudah menginjak dewasa mereka sudah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Saat saya mengajak keluarga melakukan aksi kemanusiaan, saya melibatkan mereka dengan memberi peran.

Misalnya saat berkunjung melakukan penyaluran ke Sekolah Darurat DI Pidie Jaya Aceh, setahu silam, saya membagi tugas kepada istri dan anak saya agar mereka bisa berinteraksi dengan anak sekolah yang belajar di tenda pengungsian. Hasilnya keluarga saya memiliki kesan mendalam dan bersama-sama ikut membantu secara aktif saat saya melakukan aksi kemanusiaan lainnya.

Aksi peduli Gempa Pidie Jaya bersama keluarga (dok pribadi Relawan Indonesia 31 Des 2016)
Aksi peduli Gempa Pidie Jaya bersama keluarga (dok pribadi Relawan Indonesia 31 Des 2016)
3. Memahami Aktivitas Orang Tua

Sudah barangtentu, kegiatan sosial yang saya jalani akan menyita waktu bersama dengan keluarga. Agar waktu liburan bisa maksimal digunakan untuk keluarga dan kegiatan sosial kemanusiaan, saya sekalian melibatkan keluarga di berbagai aksi. Alhamdulillah dengan terlibatnya istri dan anak-anak saya dalam kegiatan sosial kemanusiaan, mereka memahami, mengapa orangtuanya perlu sesekali keluar menjumpai orang-orang yang perlu dibantu.

4. Membiasakan Berempati pada Penderitaan Orang lain

Empati tidak serta-merta muncul. Empati muncul karena pembiasaan dan latihan. Aksi sosial kemanusiaan yang kami lakukan bersama adalah salah satu cara untuk memberikan pendidikan karakter melalui learning by doing dan learning by experience. Makin sering ikut terlibat dalam aksi sosial kemanusiaan, meskipun hanya ikut melihat, diharapkan bisa mengasah jiwa empat terhadap sesama, tanpa banyak memberikan nasehat yang rumit dengan kata-kata. Teladan adalah pendidikan terbaik. Itu yang saya dan istri saya yakini dan praktekkan kepada anak-anak kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun