Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

[Catatan Umrah 2] Hati-hati dengan Firasat

13 Februari 2018   15:48 Diperbarui: 14 Februari 2018   02:39 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah Berbagi Makanan dan Minuman di Masjid Nabawi (dok. pribadi 29/1/2018)

Sepotong roti dan sebotol AMDK sedekah dari warga Makkah yang lewat kepada saya (dok. pribadi 1/2/2018)
Sepotong roti dan sebotol AMDK sedekah dari warga Makkah yang lewat kepada saya (dok. pribadi 1/2/2018)
Kejadian yang menakjubkan tentang terkabulnya sebuah firasat saya alami saat saya mengikuti Shalat Jumat pertama di Masjidil Haram pada 2 Februari 2018. Saat itu saya sudah didalam Masjidil Haram sejak pukul 10.00 waktu Makkah dengan mengambil tempat dekat pelataran Kabah di lantai satu. Posisi saya sangat nyaman, bisa bersandar di tiang, teduh, bisa melihat Kabah dari jarak dekat dan bisa melihat jamaah sedang thawaf.

Jelang pukul 11.00 saya merasa haus. Saya ingin minum tapi saya juga tidak ingin pindah tempat, karena khawatir tempat yang saya tinggal akan digantikan jamaah lain yang juga mengincar tempat yang nyaman untuk itikaf jelang shalat jumat. Ada kontainer Air Zamzam yang berjarak 30 meter dari tempat duduk saya. Saya ingin sekali minum, tapi tetap ingin duduk di posisi strategis saya.

Masya Allah, keinginan saya terkabul. Tak disangka ada seorang pria tua berwajah Arab berkeliling membawa jirigen berisi Air Zamzam dan tumpukan gelas plastik. Beliau membagi-bagi Air Zamzam kepada jamaah yang membutuhkan. Saya mengacungkan tangan. Beliau mendekat dengan segelas Air Zamzam seolah sangat paham kebutuhan saya. 

Saya mengucapkan terima kasih pada beliau. Saya kemudian menikmati hidangan Allah berupa Air Zamzam yang didatangkan oleh orang yang saya tak mengenalnya, tak menyuruhnya dan tak memintanya.

Seorang jamaah membagi-bagikan Air Zamzam jelang Shalat Jumat di Masjidil Haram Makkah (dok. pribadi 2/2/2018)
Seorang jamaah membagi-bagikan Air Zamzam jelang Shalat Jumat di Masjidil Haram Makkah (dok. pribadi 2/2/2018)
Luar biasa pengalaman berada di tanah suci. Setiap firasat akan ditunjukkan wujudnya dalam hal yang nyata. Alhamdulillah saya senantiasa menjaga firasat baik selama berada di tanah suci, seperti anjuran yang tertuang dalam Alquran bahwa selama Haji dan Umrah, kita harus menjaga diri dari sikap, kata dan sangkaan yang tidak baik. 

Seperti yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah Ayat 197 "(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji".

Firasat baik akan dibalas baik. Bagaimana dengan firasat buruk? Saya tidak mengalaminya sendiri. Dari cerita teman-teman yang sudah umrah, firasat buruk akan mendapat hal yang tidak menyenangkan selama perjalanan umrah. Misalnya jika seseorang mencela makanan, maka ia mengalami masalah dengan tidak nafsu makan atau bila makan sering mual dan muntah.

Ada teman yang berfirasat tidak baik dengan menganggap sepele perjalanan thawaf dan Sai karena masih lebih jauh dari latihan olahraga yang dia lakukan di Indonesia. 

Apa yang terjadi? Teman ini mengalami masalah dengan kakinya selama prosesi Sai, sampai menyeret-nyeret kakinya selama berjalan dari Safa dan Marwa atau sebaliknya.

Subhanallah, ini semua atas kekuasaan Allah. Semua ada hikmahnya. Bagi yang dikabulkan firasat baiknya, ini jalan agar kita banyak-banyak bersyukur dan memotivasi menjadi lebih baik lagi usai umrah.

 Bagi yang firasat buruknya dibalas di tanah suci hikmahnya adalah kita berharap itu menjadi kifarat dosa dan bisa memperbaiki diri menjadi pribadi lebih baik sepualngnya umrah.

Salam hangat dari Medan

Achmad Siddik Thoha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun