Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan featured

Menanam Pohon, Membangun Taman di Surga

20 Februari 2012   02:43 Diperbarui: 11 Januari 2019   21:51 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang melindungi hutannya agar tidak rusak dengan kesadaran tinggi. Sebuah mimpi yang semoga menjadi kenyataan.

Faktanya, program penanaman masih terbatas pada mencapai target angka-angka jumlah bibit dan luas tanam. Program yang tak terhubung dan tersambung dengan filosofi yang kuat dan visi yang jauh takkan mendapatkan hasil terbaik.

Program yang seharusnya memiliki visi jangka panjang seringkali digarap dengan pola proyek berujung pada minimnya kualitas pekerjaan.

Sudah jutaan pohon ditanam, jutaan hektar tertancap bibit pohon, milyaran rupiah digelontorkan dan ribuan manusia menanam.

Sudahkah mereka menanamnya dengan penuh harap terbangunnya kehidupan baru yang lebih indah dan sejuk? Sudahkah mereka merencanakan program penanaman untuk mendapat surga terindah dari-Nya?

Bagaimana dengan visi hidup kita. Semoga bisa menjadi orang seperti penanam bibit pohon yang ke tujuh. Menanam bibit pohon untuk membangun kehidupan yang lebih indah bagi manusia, hewan, tanah, air dan udara di dunia.

Di kehidupan setelah dunia, kita akan mendapat ganjaran besar berupa taman di surga sebagai buah dari amal kita yaitu menanam untuk kehidupan karena mengharap kebaikan-Nya.

Semoga saja, masih banyak bibit pohon yang ditanam itu tumbuh subur dan terawat karena visi terjauh dan penanamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun