Mohon tunggu...
Achmad SFachrezzy
Achmad SFachrezzy Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kecintaan saya dengan bidang tulis menulis ( menulis di majalah, media online, buku hingga media lainnya). Pada akhirnya membuat saya selalu tertantang untuk selalu meningkatkan kemampuan saya dalam bidang tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemilik Kios/Counter di Mall Omzetnya Turun, Serahkan ke Barantum, Biarkan Sistem Kami yang Bekerja untuk Anda

20 Maret 2020   17:13 Diperbarui: 20 Maret 2020   17:32 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Membaca  headline di beberapa media online, tentang dampak  negatif serbuan virus corona bagi pemilik toko/counter di mall. Seakan serempak mengatakan kondisinya buruk, terancam tutup, omzet turun drastis hingga rencana pemutusan kerja untuk para pekerjanya. 

Kenapa selalu pesimis dan tidak yakin  bahwa di setiap masalah pasti ada solusinya.  Cara berfikir negatif inilah yang pada akhirnya  justru akan menjadikan bisnis anda sendiri menjadi benar-benar merugi.  Lantas jika sudah demikian, apa anda benar-benar ingin bisnis anda merugi alias bangkrut.

Coba anda baca beberapa data berikut ; Industri digital di Indonesia berpotensi menghasilkan keuntungan sebesar Rp130 triliun di tahun 2020 ( data berasal dari KOMINFO). Omzet bisnis MLM ( Multi  Level Marketing ) atau bisnis Direct Selling menurut data APLI ( Asosiasi Penjualan Langsung  Indonesia ) mencapai Rp14 Triliun per bulan.

Dari sini saja sejatinya kita sudah bisa melihat betapa potensi bisnis itu begitu besar.  Ada beberapa alasan yang bisa menguatkan kondisi diatas : (1) Jumlah penduduk Indonesia 269,6 juta jiwa di tahun 2020 (2) Masyarakat  di Indonesia, saat ini yang memiliki ponsel sudah mencapai 338,2 juta jiwa dengan aktif di media sosial sebesar 160 juta orang.

Dari data diatas sebenarnya bagi pemilik toko atau counter di pusat perbelanjaan kenapa mesti takut atau negatif thinking melihat kondisi saat ini. Justru seharusnya yang jadi concern nya adalah bagaimana strategi yang bisa di create agar besarnya potensi  yang ada di depan mata bisa di raih sehingga mampu meraup keuntungan sebesar-besarnya.

Kita semua tahu, karakter penduduk dalam negara berkembang adalah konsumtif, suka berbelanja dan selalu ingin sesuatu yang berbeda atau menarik . Kenapa  positifnya kondisi ini tidak secara maksimal di create dan di optimalkan sesuai dengan produk yang saat ini anda pasarkan sehingga bukannya kebangkrutan yang ada di depan mata justru bagaimana meningkatkan pengembangan produk yang mestinya menjadi perhatian para pelaku bisnis retail.

APLIKASI BARANTUM, PILIHAN CERDAS PARA PENGUSAHA RETAIL YANG BINGUNG MENGATASI MASALAH SERBUAN VIRUS CORONA

Strategi mengubah konsep berdagang itulah yang semestinya menjadi perhatian para pemilik usaha retail. Dengan mengoptimalkan sistem CRM (Customer Relationship Management), sejatinya anda para pengusaha retail mampu survive atau bahkan meraup keuntungan besar dalam kondisi seperti saat ini.

Nah, mungkin anda semua bertanya-tanya bagaimana caranya.  Apa semudah  itu menjalankannya,  bagaimana jika SDM yang ada belum terbiasa dengan sistem  CRM apa bisa menjalankan strategi cerdas ini. Jangan --jangan ini hanya gimmick untuk menjadikan produk CRM semakin di kenal.

Oke, kita coba menjelaskan strategi menariknya CRM untuk para pengusaha retail dalam kondisi mall sedang sepi atau seperti saat ini terkena dampak negatif akibat serbuan virus corona. (1) Anda hanya perlu menyediakan 3 user aktif yang mesti menjalankan strategi cerdas ini.  (1) user untuk bos atau pemilik toko/counter (1) 1 orang lagi untuk admin yang selalu siap siapa mencatat calon customer baru atau customer lama yang di miliki perusahaan (1)  orang lagi yang aktif membuat video-video singkat tentang promosi produk-produk yang saat ini sedang anda jual di toko atau di counter anda.

Langkah : 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun