Mohon tunggu...
Achmad Zulfikar
Achmad Zulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Data, Bola, Astrofisika

Penggemar sepak bola dan NBA. Sedang mendalami data science dan data analysis.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mencintai Sepak Bola melalui Data

6 Oktober 2021   15:39 Diperbarui: 7 Oktober 2021   00:05 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu tahun kemudian, saya mulai mencoba merutinkan menonton pertandingan sepak bola. Tidak secara langsung di stadion, melainkan menonton via televisi. 

Bukan juga liga top Eropa yang untuk menontonnya harus rela begadang hingga subuh, liga lokal Indonesia yang kala itu bernama Indonesia Super League (ISL) menjadi kompetisi pertama yang saya tonton secara langsung. 

Dari menonton pertandingan tersebut, pandangan baru mulai terbuka. Saya mulai menyadari bahwa banyak hal terjadi di lapangan yang tidak dapat dimuat di atas kertas. 

Bagaimana kegugupan pemain muda yang bermain di hadapan suporter lawan, kelelahan dari pertandingan sebelumnya, penguasaan bola yang secara statistik mungkin terlihat sangat besar namun kenyataannya hanya bermain oper-operan di daerah sendiri, hingga rasa frustasi pemain atas jalannya pertandingan tidak akan tercetak di data statistik.

Kala itu, saya yang baru menduduki kelas 6 SD mulai sadar, sepak bola bukan hanya berdasarkan data, emosi para pemain juga turut berperan di dalamnya.

Beberapa tahun kemudian, ketika era koran digantikan dengan internet, saya menemukan satu sumber statistik lagi, yakni Whoscored.com.

Situs ini memuat statistik yang lebih lengkap lagi, dan mencakup data performa dari tiap pemain. Berapa jumlah umpan yang berhasil dihantarkan, jumlah sapuan bersih yang dilakukan oleh pemain bertahan, berapa km pemain telah berlari sepanjang pertandingan, semuanya berhasil dicatat oleh situs tersebut.

Dengan berbekal situs Whoscored ini, saya mendapatkan pemahaman yang baru lagi dari sepak bola, bahwa tidak semua pemain bagus harus mencetak banyak gol seperti Cristiano Ronaldo, Pandai menggocek layaknya Lionel Messi, atau harus mencetak gol spektakuler ala Zlatan Ibrahimovic. Ada banyak jenis pemain bagus yang terlibat dalam pertandingan.

Lihat saja Andres Iniesta dan Luca Modric. Secara statistik, keduanya tidak banyak mencetak gol atau memberi umpan. Kalau begitu, apa yang membuat mereka menjadi pemain berkualitas?

Jawabannya terletak pada jumlah lari mereka. Kedua pemain ini terkenal sebagai pemain yang tak kenal Lelah, selalu berlari sepanjang 90 menit. 

Namun mereka tidak hanya berlari, melainkan juga berpikir. Mereka akan berlari untuk membuka ruang bagi rekan setimnya, memberikan opsi bagi teman yang sedang menggiring bola, hingga menutup jalur operan lawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun