Kampanye Pilpres di Kampus, Pendidikan Politik untuk Intelektual Muda

Mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa masa depan  mempunyai semangat, independensi, serta intelektual yang baik. 

Mengingat potensi Mahasiswa untuk ikut serta dalam pesta demokrasi pilpres di lingkungan kampus cukup besar, dengan banyaknya jumlah mahasiswa dan perguruan tinggi yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. 

Menurut Badan Pusat Statistik  (BPS) saat ini ada 3.115 perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi  (Kemendikbudristek), laporan ini diterbitkan dalam Statistik Indonesia 2022.

Badan Pusat Statistik  juga mencatat tahun 2021 jumlah mahasiswa 8.603.441 orang. Intelektual muda seperti mahasiswa sangat penting untuk berperan membangun peradaban bangsa, Jika mengutip perkataan Presiden Soekarno "Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia".

Bayangkan berapa banyak jumlah mahasisa Indonsia saat ini, tentunya jika kampanye pilpres di kampus ini merupakan inovasi dan pendidikan politik  untuk civitas akademika untuk berpartisipasi  dalam pesta demokrasi di lingkungan kampus.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan kampanye politik boleh dilakukan di lingkungan kampus atau perguruan tinggi sepanjang memenuhi sejumlah ketentuan. 

Sudah ada lampu hijau dari KPU RI selaku peyelenggara pemilu termasuk terkait kampanye pemilu presiden atau pilpres. 

Sekarang bagaimana peranan mahasiswa dalam menanggapi kampanye pilpres, mahasiswa diharapkan  tidak hanya  menjadi penonton dalam kampanye pilpres. 

Mahasiswa harus cerdas dalam mencerna visi dan misi Capres dan Cawapres, serta memberikan beberapa pertanyaan yang struktural kepada  pasangan Capres dan Cawapres agar mahasiswa bisa menentukan pilihannya berdasarkan hasil visi dan misi Capres dan Cawapres tersebut. 

Jika benar kampanye pilpres  dikampus ini merupakan awal dari pendidikan politik mahasiswa dalam memilih calon pemimpin bangsa.