Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film Bisa Jadi Media Kenalkan Kuliner Indonesia Kepada Dunia

22 September 2018   23:08 Diperbarui: 22 September 2018   23:26 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi ada begitu banyak makanan dan minuman yang bisa dijadikan ide cerita sekaligus menunjukkan keragaman kuliner khas Indonesia. Bisa cerita tentang kehidupan chef atau orang yang membuat kuliner itu, makanan-makanan yang lezat, cara memasak dan penyajian, konsep bisnis kuliner (independen, chain, franchise atau food truck), dan culinary journey lain. Penulis yakin film tentang kuliner akan layak untuk ditonton.

Tidak hanya para pencinta film Indonesia yang akan menunggu penayangan film-film tersebut. Para pencinta kuliner Indonesia yang hobi icip makanan dan minuman lokal juga akan berebut untuk datang ke bioskop. Bisa dipastikan selain alur yang menarik, film tentang kuliner akan dihiasi adegan memasak yang menggugah selera para penonton.

 Dengan begitu kuliner Indonesia bisa menjadi potensi lokal yang berfungsi sebagai penggerak ekosistem industri kreatif. Indonesia bisa belajar kepada industri film yang ada di Korea. Bisa juga dengan industri perfilman terbesar seperti bollywood yang berani melakukan eksplorasi terhadap cerita dibalik makanan dan minuman khas negara mereka. Beberapa film tentang kuliner yang telah diproduksi dari negara-negara tersebut juga berhasil masuk dalam jajaran film box office dunia.

Lalu, jika penulis mendapat pertanyaan "Apa saja kuliner Indonesia yang layak diangkat menjadi cerita dalam film nasional?

Penulis akan menjawab "semua kuliner layak untuk diangkat menjadi kisah dalam rangkaian gambar bergerak tersebut karena keanekaragaman kuliner memiliki porsi yang sama untuk dikenal."

Sekedar saran, kalau para sineas kehabisan ide. Ada baiknya memulai cerita-cerita dari 30 ikon kuliner tradisional Indonesia yang telah ditetapkan sejak tahun 2012 seperti tentang Ayam Panggang Bumbu Rujak Yogyakarta, Nagasari Jogjakarta, Urap Sayuran Jogjakarta, Lumpia Semarang, Asinan Jakarta, Es Bir Pletok Jakarta, Kue Lumpur Jakarta, Gado-gado Jakarta, Nasi Goreng Kampung, Serabi Bandung, Kolak Pisang Ubi Bandung, Ayam Goreng Lengkuas Bandung, Laksa Bogor,  Es Dawet Ayu Banjarnegara, Soto Ayam Lamongan, dan Sate Ayam Madura. 

Kemudian ada Sate Maranggi Purwakarta, Klappertaart Manado, Rawon Surabaya, Tahu Telur Surabaya, Sate Lilit Bali, Sayur Nangka Kapau, Sarikayo Minangkabau, Asam Padeh Tongkol Padang, Rendang Padang, Orak-arik Pindang Patin Palembang, Buncis Solo, Nasi Liwet Solo, Kunyit Asam Solo, serta Nasi Tumpeng.

Semua kuliner tersebut pasti punya cerita tersendiri dibalik namanya. Jika dieksplorasi lebih lanjut, maka akan semakin menarik dilihat dalam visualisasi format layar lebar. Jangan tunggu kuliner Indonesia diakui oleh negara lain. 

Dalam upaya melakukan pengembangan industri kuliner di Indonesia, kita perlu pemetaan terhadap ekosistem kuliner yang terdiri dari rantai nilai kreatif, pasar, lingkungan pengasuhan (nurturance environment), dan pengarsipan (baik dalam bentuk teks, foto, dan visual lain). Semua harus terlibat dalam ekosistem ini tidak hanya terbatas pada model triple helix yaitu kaum intelektual, pemerintah, dan bisnis saja.

Memajukan kuliner Indonesia harus lebih luas dan melibatkan komunitas kreatif maupun masyarakat konsumen dari karya kreatif yang akan dihasilkan. Indonesia pasti bisa jika semua pihak saling berkolaborasi dan membentuk jaringan yang mengangkat potensi lokal melalui pendekatan menyeluruh agar para pelaku kreatif terlibat aktif. Ayo, kita kenalkan kuliner melalui film Indonesia*

Nasi Tumpeng Indonesia
Nasi Tumpeng Indonesia
#SalamKreatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun