Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Pengabdi Setan" Menembus 4 Juta Penonton di Bioskop

8 November 2017   13:35 Diperbarui: 8 November 2017   14:01 2250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Twitter @Flickmagazine

Semua adegan yang telah diulas sebelumnya jika dibandingkan dengan film Pengabdi Setan terdahulu, versi terbaru ini masih terlalu kaku. Penulis lebih merasa takut untuk menonton film ini versi zaman dahulu karena atmosfer tempo dulu yang penuh mistis begitu kental. Sensibilitas penonton terhadap hal-hal yang menakutkan di zaman dahulu seharusnya bisa dipertahankan. I've watched the original and I still think it's scarier than the new one.

Padahal, kemunculan hantu-hantu dengan memanfaatkan jendela dan pintu memang jadi momen yang mendekatkan penonton pada hal-hal dalam keseharian. Hanya saja, beberapa penempatan tata cahaya juga belum diperhitungkan dengan matang. Beberapa kali cahaya malam hari yang mungkin diibaratkan sebagai terang dari bulan dan bintang justru terlihat seperti di pagi hari. Adegan ini terjadi di kamar Bondi dan Ian yang jendelanya berbatasan langsung dengan areal pekuburan Ibu.

Untuk menambah efek seram yang lebih nyata, film Pengabdi Setan juga menggunakan practical effectseperti penggunakan make upcharacter yang dirias oleh Darwyn Tse didukung juga tata busana yang dikerjakan oleh Isabelle Patrice. Walaupun mereka menjadi nominator dalam FFI 2017, rasanya masih sulit bersaing dengan nominator lainnya. Hal ini dikarenakan kemunculan setan tidak begitu intens sepanjang film. Sosok setan yang muncul pun tidak begitu memorable di mata penonton. Selain sosok ibu yang viral karena meme yang diunggah di media sosial.

Tidak ada perbedaan yang mendasar dari tata rias dan busana saat ibu masih terbaring lemah maupun saat Ibu bangkit dari kubur. Wajah yang sangat pucat dengan lingkaran hitam di mata hingga rambut panjang tak beraturan. Dengan pakaian tidur berwarna putih, ibu yang masih hidup hampir sama dengan ibu yang sudah mati. Mungkinkah sosok ibu sebenarnya sudah meninggal sejak awal film berlangsung?

Film horor yang baik memang tidak sekadar menjual "setan" yang sudah dibentuk sedemikian rupa oleh tim make up, melainkan film horor yang dengan cerdik memberitahu penonton bahwa ada yang lebih seram dari "setan" itu sendiri. Hal ini menjadi kunci daya tarik film horor yang mampu menciptakan atmosfer sekaligus membentuk kerangka film secara organik.

Dengan dalih reboot bukan remake, narasi Film Pengabdi Setan diperluas menggunakan kisah tentang sekte yang meniru dari cerita horor majalah yang sudah pakem. Ini salah satu upaya untuk mengelabui penonton. Sepertinya, sutradara hanya mengambil premis dasar versi asli lalu menginterprestasi secara lebih bebas.

Jika ingin dibuat sekuel, sudah seharusnya abdi setan mendapat eksplorasi yang lebih dalam dengan motivasi-motivasi yang dibeberkan kepada penonton. Film ini masih menyisakan misteri yang membuat penonton berpikir mau dibawa ke mana arah cerita. Meski film telah berani mengambil resiko berupa benturan warna cerita dari beberapa referensi ataupun jokes yang mengundang kontroversi.

Setidaknya film Pengabdi Setan versi terbaru berhasil membuat penonton untuk partisipasi menjerit histeris. Gimana nggak histeris, tata suara dan musik menggiring suasana mencekam dan membawa penonton seolah ikut kaget karena berada dalam situasi tersebut. 

Wajar saja Khikmawan Santosa dan Anhar Moha menjadi nominator dalam kategori penata suara terbaik dalam FFI 2017. Ia berhasil membangun suasana mencekam melalui suara-suara menyayat yang bertaburan sejak awal film. Sense of emotional terhadap atmosfer film juga terdengar jelas memekik kesunyian malam. Penonton bisa saja menutup mata sambil menutup telinga saat intensitas suara mulai meninggi. It's a scary good time for sound part.

Aghi Narottama, Tomy Merle, dan Bemby Gusti juga mampu menata musik dengan kejutan-kejutan menyeramkan secara perlahan. Nominasi penata musik terbaik juga mereka raih karena musik dalam film mampu mengiringi teror yang seolah tak ada hentinya akibat konflik yang tak kunjung mendapat pencerahan. Scoring music ini sudah tahu waktu dan porsinya untuk membuat bulu roma penonton tidak rileks lagi.

Namun, penulis memprediksi bahwa Film Pengabdi Setan justru akan membawa pulang piala citra melalui kategori Pencipta Lagu Tema Terbaik yang digarap oleh The Spouse dengan judul lagu Kelam Malam. Dengan lirik sederhana,lagu ini mampu mengungkap teror yang menimpa keluarga tersebut. Penonton akan diajak bersimpati pada kemalangan Rini dan keluarga saat lagu yang seolah disenandungkan almarhum Ibu diputar melalui piringan hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun