Bondowoso – Minggu ketiga pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember di Desa Glingseran, Kecamatan Wringin, dimulai dengan kegiatan sosialisasi program kerja.Â
Selanjutnya kegiatan dipenuhi dengan demonstrasi pembuatan briket dari bonggol jagung.
Sosialisasi Program Kerja: Ajak Warga Bergerak Bersama
Sosialisasi program kerja dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Juli 2025 di Balai Desa Glingseran. Â Dalam forum ini, mahasiswa memaparkan Business Model Canvas (BMC) yang mencakup keseluruhan program kerja kepada perangkat desa dan warga. Â Program kerja utama yang disosialisasikan oleh mahasiswa KKN adalah pembuatan briket dari bonggol jagung. Â Mahasiswa KKN memulai sosialisasi dengan memperkenalkan produk mereka yang bernama Jhebbrik (Jhempol Briket). Kemudian mahasiswa memaparkan cara pembuatan Jhebbrik dari awal sampai akhir yang disertai dengan tampilan visual agar partisipan memahami dengan baik.Â
Demonstrasi Briket: Membuka Peluang Baru Bagi Pertumbuhan Ekonomi
Pada sesi selanjutnya, tim KKN Universitas Jember melakukan demonstrasi pembuatan briket dari bonggol jagung sebagai bahan bakar alternatif.
Briket bonggol jagung memiliki sejumlah keunggulan dibanding arang biasa. Selain memanfaatkan limbah pertanian yang sebelumnya tidak bernilai, briket ini menghasilkan asap yang jauh lebih sedikit dan lebih tahan lama saat dibakar. Hal ini membuatnya lebih ramah lingkungan sekaligus lebih hemat bagi masyarakat.
Mahasiswa KKN tidak melakukan proses demo dari tahap awal. Mereka langsung mengambil ke tahap pencampuran dan pencetakan guna menghemat waktu. Warga yang hadir tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut mencoba langsung dalam tahap demonstrasi briket. Hasil demonstrasi ini membuka peluang baru bagi warga. Bonggol jagung yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomi kini bisa diolah menjadi produk bermanfaat.Â
Selain bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar konvensional, briket juga berpotensi menjadi tambahan penghasilan keluarga. Perangkat desa dan warga tampak antusias menyimak serta memberikan masukan demi menyesuaikan program dengan kebutuhan nyata di lapangan.