Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Masjid Gedhe Mataram, Masjid Favorit di Bulan Ramadan

20 Mei 2018   20:35 Diperbarui: 20 Mei 2018   20:59 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Gedhe Mataram dilingkungi tembok batu bata merah yang bercorak Hindu. Fakta ini menunjukkan bahwa majid yang semula berupa langgar bukan hanya didirikan umat Islam, namun pula umat Hindu dan konon juga umat Buddha. Karenanya bisa dikatakan bahwa rakyat Mataram di era kekuasaan Sultan Agung hidup dalam toleransi yang tinggi.

https://yesserstudioarchitecture.files.wordpress.com/2010/02/y.jpg
https://yesserstudioarchitecture.files.wordpress.com/2010/02/y.jpg
Bangunan Masjid Gedhe Mataram dikelilingi parit. Muncul suatu pendapat bahwa bangunan masjid ini melambangkan bunga teratai di tengah kolam, sebagaimana bangunan candi Borobudur. 

Bangunan masjid ini pula mengingatkan bangunan Balekambang yang merupakan tempat bertapa Kresna sebelum Bharatayuddha tergelar di Padang Kurukasetra.

Bangunan Masjid Gedhe Mataram terbagi menjadi bangunan utama berbentuk limasan dan bangunan tambahan. Bagian serambi masjid ditopang 26 tiang kayu jati.

 Atap serambi yang berbentuk tumpang terbuat dari sirap. Atap masjid bertingkat dua. Tingkat atas berbentuk segitiga dengan sudut runcing. Tingkat bawah yang berbentuk serupa segi tiga tersebut terpotong bagian atasnya. Puncak atap diberi pataka.

http://kotagede.blogspot.co.id/2011/12/masjid-gedhe-mataram.html
http://kotagede.blogspot.co.id/2011/12/masjid-gedhe-mataram.html
Ruang utama Masjid Gedhe Mataram ditopang empat tiang utama yang terbuat dari kayu jati. Lantai ruang utama ditutup ubin teraso. Dinding memiliki delapan jendela. Enam jendela berjeruji besi, dan dua lainnya berjeruji kayu. Di dalam ruang utama, terdapat mihrab yang diperindah dengan tiang semu.

Masjid Gedhe Mataram memiliki tiga pintu yang terbuat dari kayu jati. Pada pintu utama terdapat tulisan Jawa yang yang berbunyi, "Kamulyaaken tahun Ehe ngademken cipta sawarnaning jalmi."  Dua pintu lainnya yakni pintu masuk di sisi utara dan di sisi selatan masjid.

Masjid Gedhe Mataram yang pada bagian halamannya ditumbuhi pepohon sawo kecik tersebut dilengkapi dengan mimbar dari Palembang. Konon mimbar tersebut merupakan hadiah adipati Palembang pada Sultan Agung sepulang dari menunaikan ibadah haji di Makkah.

http://4.bp.blogspot.com/-pZIrOB-BHDs/UEuKTjggubI/AAAAAAAAJVo/rY1DZZlDOy0/s1600/Masjid-Kotagede-5.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-pZIrOB-BHDs/UEuKTjggubI/AAAAAAAAJVo/rY1DZZlDOy0/s1600/Masjid-Kotagede-5.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-YVVOB2nZqV4/UEuJguA2-MI/AAAAAAAAJVY/Ik4MBSwawzI/s1600/Masjid-Kotagede-4.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-YVVOB2nZqV4/UEuJguA2-MI/AAAAAAAAJVY/Ik4MBSwawzI/s1600/Masjid-Kotagede-4.jpg
Selain mimbar, Masjid Gedhe Mataram dilengkapi dengan bedug Dondongan. Menurut cerita, bedhug yang diletakkan di serambi masjid tersebut merupakan hadiah Nyai Pringgit dari Kulonprogo. Berkat hadiah itu, keturunan Nyai Pringgit diizinkan untuk menempati wilayah di sekitar masjid.

Keistimewaan Masjid

Dengan mengetahui keistimewaannya, tidak aneh bila Masjid Gedhe Mataram menjadi salah satu masjid favorit bagi kaum muslim untuk melakukan sembahyang tarawih dan ibadah lainnya. Karena terbilang masjid tertua di Yogyakarta dan berlatar belakang sejarah Mataram, banyak peziarah dari luar Yogyakarta menyempatkan hadir dan bersembahyang tarawih di masjid tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun