Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendedah Ajaran Kakawin Arjunawijaya

5 Maret 2018   08:08 Diperbarui: 5 Maret 2018   08:13 2130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://akucintanusantaraku.blogspot.co.id/2014/01/kitab-kakawin-arjuna-wijaya-mahakarya.html

Kakawin Arjunawijaya memberikan ajaran bahwa permusuhan di antara umat manusia karena belum memahami tentang maksud dan tujuan agama yang sesungguhnya. Selain intervensi politik, persoalan permusuhan itu disebabkan oleh sempitnya wawasan bahwa agama sesungguhnya memiliki tujuan utama yakni menjaga kelestarian alam seisinya. Selebihnya, manusia harus memiliki pendapat bahwa Tuhan Yang Maha Tunggal bisa disembah dengan aneka nama dan tata cara.

Kalau ajaran yang diuraikan di dalam Kakawin Arjunawijaya itu dapat diterima oleh setiap manusia, maka agama akan menjadi tali persaudaraan antara manusia satu dengan manusia lainnya, serta bisa memberikan ketentraman di dunia. Tidak ada permusuhan di antara sesama umat manusia yang telah memeluk agama, hanya karena persoalan remeh-temeh.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun