Mohon tunggu...
Achmad Choirun Nadhif
Achmad Choirun Nadhif Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa Penerima Manfaat Beasiswa Sarjana Muamalat

Man Jadda wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Negeri Ini Butuh Orang Baik?

25 Oktober 2020   14:18 Diperbarui: 25 Oktober 2020   15:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pagi itu ku termenung, memandang langit biru yang cukup cerah namun dengan perasaan hati yang sedang mendung. Ya mendung, karena merasakan suatu hal yang sedikit mengganjal tapi sudah menjadi hal lumrah di kalangan ini. Apakah iya seorang yang mengungkap kejahatan ataupun kesalahan dianggap layaknya seorang penjahat? Seperti inilah fenomena yang ada di negeri ini. Banyak sekali orang baik yang dianggap sebagai penjahat, namun banyak sekali penjahat yang mengganggap dirinya baik.

Kejadian itu terjadi beberapa waktu yang lalu, ketika aku sedang magang di suatu perusahaan ternama di negeri ini. Kebetulan aku ditempatkan di bagian owner atau pengguna jasa pada suatu bidang konstruksi. Beberapa hari awal sudah ku lalui tanpa adanya hal yang mencurigakan. Karena basic aku sebenarnya di bidang sipil, maka ku putukan untuk sering-sering meninjau site/lapangan yang mana disitu akan lebih banyak ilmu yang akan diperoleh.

Pada salah satu malam ku putuskan untuk ikut dalam kegiatan storing atau gampangnya pengecoran. Pukul 20.00 tepat aku menuju site, disitu mulai ada kecurigaaan, dimana seharusnya sebelum pengecoran pastinya harus sudah siap karena malam itu juga truk mixer dalam perjalanan, namun disitu masih ada kegiatan perakitan tulangan. "Wah iki?" dalam batinku ku pun bertanya-tanya.

Singkat cerita aku pun tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi, karena sebagai orang awam pun pasti akan bingung sebab yang dilakukan oleh pelaksana ini tidak seperti pada umumnya. Hari itu pun berlalu, muncul lah laporan bahwa ada kesalahan pekerjaan yang sangat fatal atau yang sudah aku ketahui di hari tersebut. Bahkan dapat dikatakan bangunan tersebut jika sudah jadi nanti dalam keadaan cacat. Desas desus itu pun sangat cepat mengalir dari segala pihak yang terlibat dalam project tersebut.Posisi ku pun menjadi sasaran dari berbagai pihak. Karena apa? ya karena saya satu-satunya dari pihak owner yang berada di lokasi kejadian pada saat hal tersebut terjadi.

Sejak laporan itu muncul pada suatu malam, di malam itu juga banyak sekali panggilan telepon mengarahku dari berbagai pihak di project tersebut. Malam yang sangat panjang dengan segala rasa gelisah yang terus menyelimuti. Harap-harap cemas tentu saja, tapi satu sisi aku yakin selama dijalan yang benar kenapa harus takut. "Toh hidup juga cuma bentar, let it flow bro", batinku untuk menyemangati kegundahan saat itu. Dari situ ku berpikir negeri ini sejak dulu memang kurang sehat. Negeri ini butuh orang baik, bukan orang hebat. Mengutip dari para ulama bahwa, akhlak itu lebih utama dibanding ilmu. Karena ilmu itu mudah untuk mendapatkannya, namun kalau akhlak harus dibina sejak dini sehingga menjadi kebiasaan yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun