Mohon tunggu...
Achmad Azkiya
Achmad Azkiya Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Lepas

Suka tidak suka serius.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Aku dan Kamu Sudah Merdeka?

26 Desember 2021   08:20 Diperbarui: 26 Desember 2021   08:34 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia yang semakin ke sini kian canggih, nampaknya nilai-nilai moral tak menuju ke arah yang lebih tinggi. Yang ada semakin merosot, tak terkendali, korupsi semakin menjadi-jadi.

Kita tengok saja berita yang masih hangat-hangat saat ini, belum sempat pelaku korupsi yang satu selesai dieksekusi, muncul lagi koruptor baru dengan wajah yang seragam seperti kemarin-kemarin;  tak merasa dosa dan seolah tidak melakukan kejahatan apa-apa.

Sebagai warga negeri yang kerap dikibuli, betapa kita pasti merasa jengkel dan mengumpat-umpat para koruptor yang seenak jidat mengambil hak masyarakat. Dan itu manusiawi, siapa yang tidak mengkal menengok hak kita dirampas dan tak diadili?

Di negeri yang masih sakit seperti ini, kita membutuhkan generasi-generasi gigih, jujur, berani, dan tentunya memiliki kehormatan dengan tidak mudah diiming-imingi meski dengan segepok uang dan sederet jabatan. Kita butuh generasi-generasi itu.

Baik, mungkin tulisan ini hanya sekadar omong kosong bagi yang punya kekuasaan. Atau mungkin hanya sekadar rengekan manja dari seorang balita. Dan mungkin tidak pernah penting. Apalagi bagi orang-orang penting seperti Tuan-Puan.

Maka aku turut mengapresiasi kepada para pendidik, sastrawan dan mereka yang masih peduli mendidik generasi-generasi untuk menjadi pribadi yang terhormat. Yang memiliki nilai-nilai moral dan jijik serta membenci korupsi sejak dini.

Sungguh, kalau bukan mereka yang membentuk dan mendidik karakter para generasi, siapa lagi? Baliho?

Kalau bukan mereka yang peduli dengan nasib negeri yang tengah sakit parah ini, siapa lagi?

Maka kalaupun kita bukan termasuk orang-orang peduli dengan semangat membumbung seperti mereka, setidaknya kita ikut mendukung dan berjalan mengikuti jejaknya. Bukan malah berdiri di antara orang-orang yang justru sedang merongrong nasib negeri ini.

Miris, Kawan. Sungguh. Koruptor, perilaku korupsi amatlah hina. Menjijikkan. Cih, memalukan!

Lebih mulia mereka yang makan menu sederhana tapi hasil dari keringat halalnya sendiri daripada mereka yang tengah makan makanan mewah tapi hasil keringat menipu, korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun