Mohon tunggu...
Achmad Abdul Arifin
Achmad Abdul Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Az Zaytun Indonesia

Cerdas, Bijaksana dan Inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Seharusnya Pak Lek, tapi Kupanggil Pakdhe

22 Mei 2020   11:50 Diperbarui: 22 Mei 2020   11:45 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: nationalreview.com

Dua sampai tiga hari lagi kita akan merayakan hari raya Idul Fitri. Seperti biasanya, tradisi saling bermaaf-maafan menjadi hal yang wajib dilakukan antar anggota keluarga bahkan tetangga.

Biasanya seusai melaksanakan sholat ied di tanah lapang, kita dikumpulkan oleh ketua RT ke masjid untuk melaksanakan ikrar halal bi halal. Dimulai dari ikrar dari perwakilan bapak-bapak, ibu-ibu kemudian dilanjutkan kalangan pemuda pemudi.

Setelah ikrar dilanjutkan dengan bersalam-salaman yang menjadi simbol permintaan maaf kepada yang diajak bersalaman. Tentu karena berkumpul banyak orang, pasti antreannya menjadi panjang. Bahkan barisannya bisa sampai jalan raya depan masjid karena saking mengularnya barisan bersalaman.

Tapi saya ingat satu kejadian lucu, eh lebih tepatnya memalukan yang terjadi pada halal bi halal di masjid sekitar dua tahun lalu.

Waktu itu halal bi halal awalnya berjalan seperti biasa seperti yang saya ceritakan diatas. Tapi pada saat prosesi bersalam-salaman, saya membuat sedikit blunder.

Ketika asyik-asyiknya berjalan untuk bersalaman kepada warga yang berkumpul gitu kan. Tiba saat saya bersalaman dengan adik sepupu bapak saya. Namun karena saya jarang bertemu dengannya, saya memanggil beliau dengan sapaan "pakdhe".

"Pakdhe, mohon maaf ya." Ucap saya sambil menyalaminya

"Heh, aku ini paklek mu. Bapakmu lebih tua dari aku. Gimana sih." Sahut dia dengan suara agak keras

Paklek merupakan kata sapaan dalam bahasa jawa yang artinya paman muda atau om, karena merupakan adik dari orang tua kita. Sebaliknya, pakdhe artinya paman tua.

Spontan saya langsung mringis karena saking malu-nya dilihat orang-orang di dekat kami. Ya gimana lagi, orang jarang ketemu kok. Sekali ketemu ya sorry kalau salah sebut hehe.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun