Mohon tunggu...
Achi Hartoyo
Achi Hartoyo Mohon Tunggu... https://achihartoyo.id

https://achihartoyo.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bahagia Bukan Tujuan, Tapi Keputusan

7 April 2025   13:40 Diperbarui: 7 April 2025   14:09 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebahagiaan bukan hadiah instan. Ia adalah hasil dari latihan harian yang terus diulang. Seperti otot, kebahagiaan tumbuh dari kebiasaan---kebiasaan bersyukur, memaafkan, melepaskan, dan menerima. Tidak selalu mudah, tapi semakin dilatih, semakin kuat.

Latihan ini bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya, mencatat tiga hal yang disyukuri setiap malam, mengurangi keluhan, atau mengganti rasa iri dengan rasa kagum. Prosesnya mungkin terasa lambat, tapi setiap langkah kecil memberi pengaruh besar terhadap kondisi batin kita.

Dengan membiasakan diri untuk melihat sisi terang dari hidup, kita perlahan membangun pola pikir yang lebih tenang dan positif. Kebahagiaan tidak lagi tergantung pada apa yang terjadi, tapi pada bagaimana kita meresponsnya. Dan respons itu bisa dilatih, dibentuk, dan dikuatkan.

Bahagia adalah Tanggung Jawab Pribadi

Tidak ada yang lebih bertanggung jawab atas kebahagiaan kita selain diri sendiri. Kita bisa mendapat dukungan, nasihat, atau cinta dari orang lain, tapi pada akhirnya, hanya kita yang bisa memutuskan bagaimana cara kita menjalani hidup. Kebahagiaan bukan hak istimewa, tapi hasil pilihan sadar.

Mengambil tanggung jawab atas kebahagiaan diri berarti tidak lagi menyalahkan keadaan atau orang lain atas rasa kecewa. Kita mungkin tidak bisa mengendalikan semua yang terjadi, tapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita memaknainya. Dalam setiap situasi, selalu ada ruang untuk memilih sikap.

Dengan menyadari bahwa bahagia adalah tanggung jawab kita, kita berhenti menunggu dunia berubah. Kita mulai menciptakan kebahagiaan sendiri, sesuai nilai, ritme, dan pemahaman kita akan hidup. Dan di situlah kita benar-benar menjadi bebas---karena kita tidak lagi menunggu, tapi mengambil keputusan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun