Mohon tunggu...
Achi Hartoyo
Achi Hartoyo Mohon Tunggu... https://achihartoyo.id

https://achihartoyo.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bahagia Bukan Tujuan, Tapi Keputusan

7 April 2025   13:40 Diperbarui: 7 April 2025   14:09 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup bukan tentang menunggu semuanya beres, tapi tentang bagaimana kita hidup di tengah ketidaksempurnaan. Bahagia bisa hadir saat menyeduh teh hangat di pagi hari, saat mendengar suara burung, atau saat beristirahat sejenak setelah hari yang melelahkan. Momen kecil itu tidak kalah berarti dibanding momen besar yang kita nanti-nantikan.

Dengan memilih untuk tidak menunda kebahagiaan, kita sedang memilih untuk hadir sepenuhnya. Kita tidak lagi menjadikan masa depan sebagai syarat untuk bahagia, melainkan menjadikan saat ini sebagai tempat yang cukup untuk merasa damai. Karena kebahagiaan bukan hasil dari pencapaian, tapi dari kesadaran.

Bahagia Tak Bergantung pada Orang Lain

Saat kita menggantungkan kebahagiaan pada orang lain---pasangan, teman, atasan---kita menyerahkan kendali hidup kita ke luar diri. Padahal, manusia berubah, situasi berubah, dan jika kebahagiaan kita bergantung pada mereka, kita akan mudah kecewa. Kebahagiaan sejati hanya bisa tumbuh dari dalam.

Memang, kehadiran orang-orang yang kita sayangi bisa menambah warna dalam hidup. Namun, bukan berarti mereka bertanggung jawab atas rasa bahagia kita. Tanggung jawab itu tetap milik kita sendiri. Ketika kita bisa merasa cukup tanpa harus bergantung pada validasi orang lain, di situlah kita mulai merdeka secara batin.

Bahagia yang bergantung pada orang lain mudah rapuh. Tapi bahagia yang tumbuh dari penerimaan diri, dari keutuhan yang tidak bergantung pada luar, akan jauh lebih tahan lama. Kita bisa mencintai, berinteraksi, dan berbagi, tanpa menjadikan orang lain sebagai sumber satu-satunya kebahagiaan kita.

Bahagia adalah Hasil Kesadaran

Bahagia tidak datang karena segalanya berjalan mulus. Ia muncul ketika kita benar-benar sadar akan hidup yang sedang kita jalani. Kesadaran ini adalah inti dari filosofi Zen---hadir sepenuhnya dalam momen sekarang. Karena di sanalah hidup yang sesungguhnya berada: bukan di masa lalu yang sudah lewat, atau masa depan yang belum pasti.

Saat kita benar-benar hadir, kita mulai menyadari hal-hal kecil yang sebenarnya indah. Warna langit pagi, suara angin, aroma tanah basah setelah hujan---semuanya bisa menjadi sumber kebahagiaan jika kita memperhatikannya. Namun sering kali kita terlalu sibuk mengejar sesuatu, hingga lupa menikmati apa yang sudah ada.

Latihan kesadaran ini bisa kita lakukan setiap hari, sesederhana berhenti sejenak dan menarik napas dalam-dalam. Saat kita menyadari keberadaan kita sepenuhnya, kita tidak lagi merasa hampa. Bahagia pun tidak terasa jauh, karena ternyata ia selalu ada---menunggu kita hadir dan menyadarinya.

Bahagia adalah Hasil Latihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun