Mohon tunggu...
Helmi Saputra
Helmi Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - MY Game Is Fair Play

CHELSEA FC

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Tanpa Ikatan

13 Oktober 2017   23:31 Diperbarui: 14 Oktober 2017   00:09 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini terasa begitu sunyi, entah memang karena suasana malam yang hening atau karena hati ini sedang rindu-rindunya. Entah mengapa hari ini aku teringat tentang masa lalu, masa ketika aku masih mengenakan seragam putih-biru. Dimana semua begitu indah ketika hari-hariku bersamamu. terlintas dibenakku tentang aku dan kamu ketika saling suka tetapi malu untuk mengungkapkannya. 

Ah, mungkin ini hanya kenangan yang tidak sengaja teringat ketika aku memandang gemerlap bintang dengan ditemani kopi panas dan suasana yang cukup dingin dan tentram dimalam hari ini. Namun jika di ingat-ingat kenangan itu begitu manis hingga aku tertawa sendiri mengingat hal tersebut. Mungkin akan ku ceritakan sedikit tentang masa laluku dengan dia yang disana, yang mungkin sedang tidak memikirkanku seperti aku memikirkannya sekarang ini.

Dulu ketika aku duduk dibangku SMP, aku memiliki seseorang yang menjadi penyemangat dalam menjalankan kehidupanku sehari-hari di sekolah, sebut saja Meilia. Dia adalah seorang perempuan yang sangat manis dan baik tentunya sehinggal membuatku malu ketika aku kepergok tengah memandang matanya. 

Namun sayangnya dulu dia sudah memiliki pacar yang juga merupakan teman sekolahku ketika itu, sehingga aku merasa tidak enak untuk mendekatinya. tetapi suatu saat aku memberanikan diri untuk mengirim pesan kepadanya dengan modus menanyakan tugas agar bisa berkomunikasi dengannya, dan tidak kuduga dia meresponnya dengan baik sehingga aku merasa bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama kepadaku, tapi 'ah sudahlah', mana mungkin dia juga suka kepadaku sedangkan dia sudah memiliki pacar yang juga teman sekolahku. 

hari ke hari kami semakin dekat dan aku merasa sangat nyaman ketika itu, sehingga suatu ketika aku berbicara kepadanya melalui telepon untuk sekedar menanyakan kondisinya, tetapi hal menjadi gambaran bahwa tersimpan rasa yang sangat mendalam kepadanya. kami berbicara begitu lama hingga larut. ketika itu ada pertandingan sepak bola EURO dan kebetulan tim andalan kami bertemu di final. kami menjadi rival yang cukup sengit, selama pertandingan berjalan kami saling melempar ledekan untuk mengejek tim kesayangan satu sama lain, hal itu menjadi begitu indah karena aku merasa bahwa kami semakin dekat. 

Suatu hari aku memberanikan diri untuk bertemu dengannya di kelas, untuk menyampaikan sesuatu yang aku rasakan kepadanya. aku berkata kepadanya "lia, kamu hari ini manis", kemudian dia menjawab dengan tersenyum "iyaa makasih". aku bertanya "kamu pasti belum makanya?", dia menjawab "kamu tau darimana aku belum makan'', aku menjawab lagi "aku tau kamu pasti nunggu aku untuk makan bareng di kantin,hehe" kemudian dia hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya. setelah itu aku mengajaknya ke kantin untuk makan dan ngobrol tentang rasa yang ada didalam hatiku. 

Akan tetapi ketika aku ingin menyampaikan perasaanku, Fary (pacar meilia) dateng ke mejaku untuk mengajak Meilia makan dengannya di meja lain. karena aku salah satu teman yang akrab dengan Fary, dia menganggap bahwa pertemuan antara aku dengan Meilia hanya pertemuan biasa saja, padahal saat itu adalah kejadian pertama aku duduk bareng dan makan bareng dengan Meilia. Mungkin memang salahku waktu itu memilik perasaan kepada seorang perempuan yang telah dimiliki oleh orang lain. namun jika boleh memilih aku lebih baik patah hati ketimbang tidak mencintaimu.

Mungkin hanya itu yang bisa aku sampaikan saat ini, walaupun agak sedikit berlebihan tetapi aku sangat senang jika harus mengingatnya. entah memang aku yang berlebihan atau memang karena aku sedang rindu-rindunya.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun