Mohon tunggu...
Ramdhan hunowu
Ramdhan hunowu Mohon Tunggu... Penulis

Penulis aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kearifan Lokal Kehidupan Masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

29 Oktober 2024   16:43 Diperbarui: 29 Oktober 2024   16:47 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertanian Tradisional Bolmut Sumber Gambar AntaraNews.com

Created By Tissa Nafisah Toliu-Mardia Bin Smith-Bimbingan dan Konseling-Universitas Negeri Gorontalo

Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) merupakan daerah yang kaya akan tradisi dan praktik budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini. Masyarakat Bolmut sangat menjaga kearifan lokal sebagai warisan yang diwariskan dari generasi ke generasi, yang mencerminkan nilai-nilai, norma, dan kebijaksanaan hidup leluhur mereka.

Salah satu tradisi yang masih terjaga adalah Upacara Tulude, sebuah ritual adat yang diadakan setiap tahun untuk menyatakan terima kasih kepada sang pencipta atas hasil pertanian serta kehidupan yang dianugerahkan. Upacara ini mengikutsertakan seluruh masyarakat dengan berbagai prosesi adat, mulai dari pembacaan doa-doa adat hingga tarian dan musik tradisional khas Bolmut. Tulude tidak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga mempererat hubungan sosial antar warga. Selain itu, seni musik tradisional seperti Kulintang dan Gong Mongondow juga tetap dipertahankan. Musik ini sering dimainkan pada upacara adat dan perayaan penting, menambah kekayaan budaya lokal. Alunan musik yang khas ini digunakan untuk mengiringi tarian-tarian tradisional seperti Tari Kabela, yang merupakan tarian simbolis penyambutan tamu kehormatan dengan penuh hormat dan kehangatan.

Dalam bidang sosial, masyarakat Bolmut juga masih menjaga Gotong Royong atau Moposad, yaitu semangat bekerja sama dalam komunitas. Moposad diterapkan dalam kegiatan-kegiatan penting seperti membangun rumah, membersihkan lingkungan, dan mengelola ladang secara bersama-sama.

Nilai kebersamaan dan saling tolong-menolong ini menjadi pondasi bagi keharmonisan sosial di Bolmut. Di sisi lain, praktik berladang dan bercocok tanam secara tradisional juga merupakan bagian integral dari keseharian. Mereka masih menerapkan metode bercocok tanam yang ramah lingkungan, selaras dengan alam sekitar, dengan menghormati siklus alam dan menjaga kelestarian sumber daya alam. Kearifan lokal Bolmut, yang terwujud dalam berbagai tradisi, seni, dan praktik budaya ini, menjadi simbol kuat bagaimana masyarakat daerah ini merawat identitas mereka. Meskipun perubahan zaman terus berlangsung, masyarakat Bolmut tetap teguh melestarikan warisan leluhur mereka sebagai jati diri yang tak tergantikan.

Di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), pertanian tradisional terus dipertahankan sebagai salah satu sektor utama yang mendukung kehidupan masyarakat. Penggunaan Alat Tradisional Para petani di Bolmut masih memanfaatkan alat sederhana seperti cangkul, arit, dan tugal untuk mengolah lahan. Cangkul digunakan untuk menggemburkan tanah, sedangkan tugal, tongkat kayu sederhana, berfungsi membuat lubang untuk menanam bibit padi atau jagung. Penggunaan alat-alat ini dianggap lebih ramah terhadap alam karena tidak membutuhkan bahan bakar serta bebas dari polusi. Salah satu metode yang tetap dipraktikkan adalah rotasi tanaman, di mana petani tidak menanam jenis tanaman yang sama di lahan yang sama setiap musim. Rotasi ini berfungsi menjaga keseimbangan nutrisi tanah, mengurangi serangan hama, dan meningkatkan kesuburan lahan secara alami. 

Selain itu, petani juga menerapkan pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran hewan dan kompos, menggantikan pupuk kimia yang dapat merusak kualitas tanah dalam jangka panjang. Bolmut memiliki sistem irigasi yang unik, di mana petani menggunakan aliran sungai dan embung untuk mengairi sawah mereka. Air dialirkan melalui selokan-selokan kecil yang digali secara manual, memastikan lahan tetap subur dan produktif. Sistem ini telah digunakan selama berabad-abad dan tetap efektif hingga sekarang. Petani lokal sangat menghargai siklus alam dan musim. Mereka memulai musim tanam padi atau jagung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh adat setempat. Proses ini juga seringkali diawali dengan upacara adat, sebagai tanda terima kasih dan permohonan untuk hasil panen yang berlimpah. Dengan tetap mempertahankan tradisi dan kearifan lokal, masyarakat Bolmut tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga berkontribusi pada pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. Mereka yakin bahwa dengan menghormati alam, hasil pertanian akan tetap berlimpah dan lahan pertanian akan tetap subur untuk generasi mendatang.

Ilustrasi kreativitas dalam kerajinan tangan daerah bolmut Sumber Gambar Pemerintahgunungkidul.com
Ilustrasi kreativitas dalam kerajinan tangan daerah bolmut Sumber Gambar Pemerintahgunungkidul.com

Kerajinan tangan dari daerah Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mencerminkan kekayaan budaya lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Para pengrajin daerah ini dengan kreatif mengolah material alam menjadi beragam karya seni yang memiliki nilai estetika dan fungsional tinggi. Salah satu kerajinan yang terkenal adalah anyaman bambu, di mana motif-motif tradisional yang terinspirasi dari alam sekitar Bolmut menjadi ciri khas. Selain itu, pengrajin lokal juga menghasilkan ukiran kayu yang rumit, mencerminkan keahlian tinggi dan simbol-simbol budaya setempat seperti motif-motif khas suku Mongondow. Tidak hanya terbatas pada kerajinan tradisional, inovasi baru seperti aksesoris dan suvenir dengan sentuhan modern juga mulai bermunculan. Para pengrajin muda di Bolmut menggabungkan teknik-teknik lama dengan desain kontemporer, menciptakan produk yang memiliki keunggulan di pasar nasional dan internasional.

Berbagai pameran kerajinan sering diadakan untuk mempromosikan hasil karya lokal ini, sekaligus mendorong kaum muda untuk melestarikan dan memperkaya warisan tradisi. Dukungan dari pemerintah daerah serta komunitas setempat sangat penting untuk memastikan bahwa tradisi kerajinan tangan Bolmut tetap hidup dan berkembang di tengah tantangan zaman modern. Dengan kekayaan kerajinan tangan yang mereka miliki, Bolmut menunjukkan bagaimana kreativitas dapat menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun