Mohon tunggu...
Abu Al Givara
Abu Al Givara Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Menulis, Bukan Penulis

Jadilah pembelajar yang terus bersabar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan Dua Dekade FISIP UIM

24 April 2021   14:17 Diperbarui: 21 Januari 2024   13:54 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fisip UIM bukan lagi organisasi yang baru di lahirkan, ia telah mencapai 20 tahun. Umpama manusia, Fisip UIM telah memasuki usia dewasa, usia yang boleh dikatakan telah melewati begitu banyak tantangan dan rintangan pada dirinya. Disisi lain, telah banyak menelurkan kader-kader potensial dan berkiprah diberbagai sektor kehidupan di daerah masing-masing yang turut terlibat membangun masyarakat, bangsa dan negara sesuai pekerjaan dan potensinya.

Dalam dua dekade ini, Fisip UIM telah memasuki era disrupsi. Sebuah era perubahan kilat diberbagai bidang, baik dibidang teknologi dan informasi, termasuk perbubahan sistem ekonomi, sosial dan budaya atas pengaruh globalisasi dan kebijakan politik pemerintahan. Fisip UIM di tantang untuk mengambil siasat dari semua pesatnya perubahan itu dengan tidak melupakan karakter Ideologi gerakan dan tujuan organisasi, demi mempertahankan ruh organisasi dan menciptakan kader-kader potensial untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan negara kedepannya.

Fisip UIM secara internal telah mempunyai kader yang tak terhitung jumlahnya dan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, baik yang masih aktif di kampus atau yang telah berkiprah di lingkungan masyarakat baik sebagai akademisi, politisi, pengusaha, ASN, asktivis sosial dan bidang-bidang sosial lainnya.

Banyaknya kader Fisip UIM tentu menjadi tantangan, ujian dan termasuk peluang bagi kader bagi yang diamanahkan menjadi pengurus organisasi dan pelayan kader Fisip UIM, ditengah berbagai gempuran persoalan internal-eksternal. Sebagai orang yang mendapatkan kepercayaan untuk menjaga organisasi Fisip UIM, harus hadir menjadi peta petunjuk yang memberikan jalan bagi semua kader yang belum tahu arah kemana harus melangkah---sesuai cita-cita kader dan tujuan organisasi yang telah diletakan oleh para pendiri pada awal berdirinya.

Bagiamanapun peliknya persoalan, Fisip UIM dengan moto "Tetap Tegak Berkibar" dan "Mars Fisip UIM" menjadi  spirit yang melahirkan optimisme tersendiri, sehingga tidak ada kata mundur untuk melangkah dan menjawab kesuluruhan persoalan tersebut. Dan dari semua persoalan itu, dengan moto dan mars tersebut maka semua hal bagi kader fisip adalah peluang dan kesempatan untuk membesarkan organisasi dan kader bagaimanapun dinamika dan situasi yang dihadapi.

Dalam rangka mensiasati era disrupsi, Fisip uim secara internal harus siap menjadi lembaga yang adaptif terhadap perkembangan, tentu dengan tidak menanggalkan apalagi meninggalkan nilai-nilai historis dan ideologi gerakan. Tetap turut hadir memanfaatkan teknologi sebagai media gerakan, baik dalam model gerakan edukasi politik, serta counter wacana dalam menegakkan nilai kemanusiaan yang diyakini.

Disatu sisi, FISIP UIM harus tetap menjadi wadah pengayom yang menampung semua kecenderungan dan seluruh perbedaan kader, menjadi rumah besar bersama terlepas dari bagaimanapun cara dan pilihan berproses kader selama masih mencintai organisasi dan semua instrumen kelembagaan dan ideologi yang ada di dalamnya.


Secara eksternal, FISIP UIM tidak boleh absen dan harus memperlihatkan kehadirannya dalam menyikapi persoalan politik dan kemasyarakatan. Jika bisa berharap lebih, FISIP UIM harus menjadi sumber suara bagi persoalan ekonomi-politik bangsa ini. Problem sosial kita sangat lah banyak, dan itu harus diambil menjadi tantangan untuk kita. Secara politik, kita menghadapi kekuasaan yang cenderung anti demokrasi dalam urusan kebijakan dan pelayanan, yang kerap melakukan kediktatoran terhadap rakyatnya sendiri. Dalam soal ekonomi, kemiskinan masih menjadi masalah klasik yang tak pernah diseriusi oleh negara, dan negara tak sedikitpun merubah arah kebijakan neoliberalnya untuk menuntaskan problem kemiskinan dan ketimpangan kelas dimasyarakat.

Begitupun dalam masalah lain, seperti problem sosial budaya dan agama. Bangsa kita telah mendapatkan begitu banyak ancaman ideologi transnasional dan ekstrimisme dalam konteks agama dan budaya yang turut menyingkirkan kearifan lokal dan karakter beragama masyarakat indonesia dengan praktik penghakiman dan pengkafiran, yang kerap melakukan aksi-aksi teror dan kekerasan.

Fisip UIM sebagai organisasi kemahasiswaan harus mampu menjadi agen social of control untuk semua kemelut itu demi menjaga indonesia dari cengkraman dua ideologi besar---kapitalisme dan ekstrimisme yang menghancurkan tatanan ekonomi-politik dan agama-budaya kita.

Menghadirkan FISIP UIM dalam gerakan sosial dan pertarungan wacana tentu dengan cara terus melakukan pendidikan politik dan penyadaran kritis ke-kader, baik secara formal maupun informal. Pendidikan politik yang di haruskan adalah model pendidikan yang berbasis pada kesadaran kritis yang mengarah pada kajian-kajian kritis sosial dan pengenalan akan realitas kemiskinan struktural, tentu tanpa melupakan pengetahuan managemen organisasi sebagai pemahaman dasar tentang pengelolaan dan pengembangan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun