Mohon tunggu...
Somantri Al-Akhyari
Somantri Al-Akhyari Mohon Tunggu... profesional -

Somantri Al-Akhyari Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nasehat Sang Ayah

28 Maret 2013   03:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:06 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anakku Laka Fathan…

Angin malam ini terasa menggigit. Sepi. Ayah dan Bundamu merasa sedih jauh darimu. Dalam angan kami, kamu senantiasa hadir. Senyummu yang menggemaskan melintas dalam benak ayah. Sesekali gaya dan lagakmu yang kocak terbayang di pelupuk mata ayah.

Duh anakku….

Betapa cinta dan kasihnya kami padamu. Kami jauh darimu karena kami sayang padamu. Ayah bunda sedang menyiapkan masa depanmu yang harus jauh lebih baik daripada ayah bunda. Kami ingin engkau tumbuh menjadi anak yang lebih hebat dari kami, dalam segala hal. Kau harus mendapat makanan yang lebih bergizi dan sehat agar kau tumbuh menjadi anak yang cerdas. Engkau mesti mendapatkan pemahaman Din Islam yang lebih paripurna, memiliki akhlak yang mulia dan mampu mengamalkan ajaran Allah Azza wajalla di muka bumi ini, sehingga kau selamat dunia akhirat karena engkau adalah amanah dari-Nya, kami tak ingin engkau permalukan kami di hadapan-Nya dengan mengatakan bahwa engkau tak pernah mendapatkan ajaran-Nya dari kami. Kau harus mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan bermutu ketimbang ayah bundamu ini. Yang tentunya , kami harus persiapkan segala kebutuhan hidup dan pendidikanmu yang mungkin akan semakin mahal saja.

Anakku Laka Fathan…

Kami sadar, jaman yang akan kau hadapi berbeda dengan jaman saat kami muda, ataupun saat ini, seperti yang disampaikan Sahabat Ali bin Abi Thalib. Untuk itulah, kami ingin engkau menjadi manusia yang kuat secara fisik, mental, ruhani, social, dan tentunya secara intelektual dan spiritual. Jaman saat ini semakin aneh anakku. Engkau harus siap menghadapi keanehan-keanehan tersebut. Jangan sampai engkau tertipu dengan apa yang engkau lihat, engkau dengar dan engkau rasakan. Percayalah sama ayah semua itu sesungguhnya tipuan dan fatamorgana semata. Mungkin engkau akan merasa aneh dengan apa yang ayah sampaikan, karena engkau lihat hampir semua orang di sekelilingmu melakukan apa yang ayah bilang bahwa itu kebohongan. Itulah nak…bangkai yang dibungkus dengan kain yang bagus dan indah serta ditaburi minyak terwangi di dunia ini, sebelum kita buka kain pembungkusnya tak nampak kebusukan dan kejelekannya. Engkau pasti paham anakku. Tumbuhlah sebagaimana lebah yang mampu memilih dan memilah madu dari putik bunga yang sedang mekar sehingga semua orang mendapat manfaat dari semua usahamu.

Anakku Laka Fathan …

Namamu adalah Laka Fathan. Engkau akan selalu mendapat kesuksesan dalam usahamu, dalam belajar, dan juga dalam hidupmu. Ayah sangat senang kalau membaca kalam Allah terutama surat al—Fath yang artinya kesuksesan atau kemenangan. “inna laka fathan mubina liyagfiro lakallahu ma taqaddama min zanbika wama ta’akhor liyutimma ni’matahu ‘alaika wayahdiyaka shirothon mustaqiima. Itulah potongan ayat pertama dari surat al-fath. Engkau tahu arti dari kalamullah tersebut nak? Dahsyat sekali menurut ayah. Ini artinya “sesungguhnya bagimu kesuksesan yang nyata. Agar (pasti) Allah mengampuni dosamu yang lalu maupun yang akan datang dan pasti Allah menyempurnakan nikmatnya padamu dan memberikan petunjuk padamu pada jalan yang lurus”.

Masya Allah Nak…luar biasa Allah menyampaikan firman-Nya tersebut, walau khithab(yang diajak bicara) dalam ayat ini adalah Nabi kita, Nabi Muhammad saw, namun juga tentunya bagi umatnya yang senantiasa mengikuti ajaran Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah, berpegang teguh dan menjalankannya. Jadilah hamba Allah yang Maha Rahman dan Rahim dengan menjalankan ibadah ikhlas dan ihsan pada-Nya. Jangan pernah menghamba pada Iblis la’natullah dengan melakukan banyak maksiat dan mengikut hawa nafsu. Ketahuilah nak… perbuatan maksiat adalah alat iblis untuk menjerumuskan kita dari sirothol mustaqim dan kendaraannya adalah hawa nafsu kita.

Anakku Fathan …

Kau adalah impian kami, harapan kami, permata hati kami, kau adalah qurrota a’yun bagi kami, kau adalah kebanggaan kami, kau adalah amanah kami dari Allah. Kami ingin engkau bahagia, kami ingin engkau senang, kami ingin engkau bangga menjadi anak kami. Kebahagianmu adalah menjadi hamba Allah yang senantiasa bersyukur dan sabar

Kesenanganmu adalah selama itu tidak melanggar hukum dan aturan Allah dan rasul-Nya

Dan kebanggaanmu adalah saat melihat kami menjadi teladan ketaatanmu pada Allah SWT.

Anakku, tak ada kebahagian dan kesenangan hakiki hidup di dunia ini kecuali mendapat ridha dan pertolongan dari Allah SWT.

Anakku…Fathan…

Allah itu rabb yang menciptakan kita dari tiada menjadi ada dan senantiasa mendidik kita dengan ajaran-Nya, membimbing kita dengan Kasih Sayang-Nya serta senantiasa memelihara dan menjaga kita. Yakinlah itu anakku.

Bekasi, di penghujung malam

ayahmu,

Somantri Al-Akhyari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun