Kita semua tahu,sejak awal virus corona ini mampir dan belum minggat ampe sekarang,pemerintah sudah sering menganggap pandemi ini menjadi sebuah guyonan.
Mulai dari pernyataan bahwa ras kita jauh lebih kuat sehingga sangat minim potensi terkena corona,sampai ucapan pak menhub yang bilang kalau orang Inonesia kebal corona karena kita doyan nasi kucing.
Disaat negara lain sudah berhasil pulih dari pandemi virus corona ini,pemerintah kita masi berkutat dengan aturan aturan yang "katanya" harus ditaati oleh masyarakat. Ketika kebijakan yang dibuat dilanggar oleh sang pembuat kebijakan,lantas kemana lagi rakyat harus percaya?
Peristiwa tersebut menambah panjang daftar janji janji yang dilanggar oleh pemerintah,yah walaupun selama ini pemerintah sudah sering membohongi rakyatnya,untuk kejadian yang satu ini,sepertinya pemerintah sudah terlalu parah mengerjai segenap warga negara Indonesia.
Setelah sebelumnya saat pendaftaran paslon dalam pilkada serentak,banyak dari kandidat calon kepala daerah yang tidak menaati prokes yang berlaku,dan untuk kesekian kalinya,tidak ada sanksi yang diberikan oleh pemerintah kepada para paslon tersebut. Memang kalau untuk urusan politik,rasanya virus corona bisa menunggu.
Jika pemerintah tidak segera memperbaiki kinerjanya,akan sulit bagi negara kita untuk bisa pulih seperti sediakala,dibutuhkan keseriusan dan konsistensi dalam menangani masalah yang menyangkut nyawa ratusan ribu orang. Selain pemerintah,masyarakat juga harus ikut andil dalam menangani permasalahan ini. Ketegasan pemerintah dalam menegakkan aturan dan sikap masyarakat yang taat akan aturan adalah senjata utama untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Semoga setelah membaca tulisan ini,pemerintah terbangun dari tidur panjangnya. Bangun bukan untuk mengerjai rakyatnya lagi,tapi untuk segera berbenah dan memperbaiki diri
Mbok segera diingetin to pak presiden,buat para menterinya harus kerja lebih rajin lagi, inget loh sampeyan udah 2 periode menjabat jadi presiden. Atau mau nunggu rakyat makin kesel dan mendemo istana lagi?