Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Keueng Rasa Asam Pedas Gulai Ikan Bergelut di Lidah

19 November 2022   06:49 Diperbarui: 19 November 2022   06:51 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Teu keueung nyalira di bumi?", begitu tanya seorang teman dalam bahasa Sunda. Kontan pertanyaan ini membuat seorang teman dari Aceh bereaksi dengan cepat. "Loh..keueng kan makanan saya di Aceh" tukasnya dengan cepat. Nah, ini dia komunikasi antar budaya yang terjadi. Bunyi sama, tulisan sedikit berbeda apalagi maknanya jauh dari yang dimaksud oleh kedua orang yang berkomunikasi. Si Sunda menanyakan keadaan, si Aceh mengartikan itu makanan. Tentu saja gak nyambung.

Keueung dalam bahasa Sunda artinya sepi. Ketika kita berada seorang diri dan suasana di sekeliling kita sunyi sepi, hening mencekam maka kita akan merasa "keueung".

Di Aceh itu gulai olahan ikan, bisa ikan bandeng atau tongkol. Orang padang menyebutnya asam padeh dan di Kei namanya hongbi. Rasanya asam pedas mirip-mirip Palumara di Makassar.

Bagi masyarakat Aceh, Gulai asam keueng adalah salah satu menu favorit.
Gulai asam keueng rasanya  segar, pedas dan asam berbaur  jadi satu membuncah di lidah menghasilkan cita rasa yang unik. Bedanya, dengan asam padeh dari Padang gulai yang satu ini tidak berwarna kemerah-merahan seperti masakan asam padeh di rumah makan Padang umumnya, tetapi lebih didominasi warna kuning kunyit. Keueng lebih mirip hongbi, masakan kuah ikan yang didominasi daun kemangi. Untuk pembuatannya juga terbilang cukup sederhana dan yang khas menggunakan asam sunti yaitu belimbing wuluh yang sudah dikeringkan.

Tentu saja olahan makanan berbahan dasar ikan ini, merupakan menu sehat, sumber asupan protein dengan nilai biologi tinggi.
 

Soal manfaat makan ikan tidak perlu diragukan lagi. Asam lemak Omega-3 nya sangat dibutuhkan tubuh. Pasalnya sel-sel dinding pembuluh darah yang berganti setiap hari nembutuhkan zat ini untuk membentuk sel baru. Jika Omega-3 tidak tersedia tubuh akan menggunakan lemak lain yang kita makan. Dampaknya lama-kelamaan dinding pembuluh darah menjadi kaku tidak elastis lagi, akhirnya aluran darah dalam tubuh tidak lancar.

Daging ikan yang  banyak mengandung asam lemak omega-3 ini dapat mengurangi peradangan, membantu melindungi jantung, dan mencegah penyakit kronis. Menurut Selain itu vitamin Dnya juga tinggi, baik untuk kesehatan tulang.

Banyak kegiatan menggelar olahan bahan dasar ikan, bahkan dilombakan. Hal ini perlu digalakkan mengingat negeri yang memiliki laut luas kaya dengan ikan, konsumsi ikan per kapitanya  masih di bawah konsumsi beberapa negara di Asia.

Gerakan nasional memasyarakatkan makan ikan (GEMARIKAN) misalnya, suatu gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi secara teratur dalam jumlah disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk sumber daya manusia Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas. Apalagi menyongsong generasi emas di tahun 2045 mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun